Jumat 01 Jul 2022 17:52 WIB

Jadi Imam Sholat Jenazah Tjahjo, Wapres: Kita Kehilangan Orang Baik

Almarhum dikenal sebagai sosok yang tak kenal lelah mengabdi ke bangsa dan negara.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah kerabat mengangkat peti jenazah Menpan RB Tjahjo Kumolo untuk disalatkan di Rumah Duka, Jakarta, Jumat (1/7/2022). Tjahjo Kumolo yang juga politisi Partai PDI Perjuangan meninggal dunia pada usia 64 tahun akibat infeksi paru setelah menjalani perawatan intensif.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Sejumlah kerabat mengangkat peti jenazah Menpan RB Tjahjo Kumolo untuk disalatkan di Rumah Duka, Jakarta, Jumat (1/7/2022). Tjahjo Kumolo yang juga politisi Partai PDI Perjuangan meninggal dunia pada usia 64 tahun akibat infeksi paru setelah menjalani perawatan intensif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin memimpin jalannya salat jenazah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo di Masjid Quba Kantor Kementerian PANRB Jl. Jend. Sudirman Kav. 69 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Jumat (1/7). Usai mengimami jalannya salat jenazah, Wapres memberikan keterangan pers terkait berpulangnya mantan Menteri Dalam Negeri tersebut.

"Kita kehilangan orang baik, orang yang selama ini mengabdi kepada bangsa dan negara. Beliau juga sebelumnya menjadi Menteri Dalam Negeri, (lalu) Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara," ujar Wapres dalam keterangannya, Kamis (1/7/2022).

Baca Juga

Wapres mengenang almarhum sebagai sosok  yang tidak kenal lelah mengabdi pada bangsa. Dalam beberapa waktu terakhir, kata Wapres, almarhum fokus dalam reformasi birokrasi  "Kebetulan juga di bawah koordinasi saya, tentang masalah reformasi birokrasi, beliau terus bekerja siang malam melakukan langkah-langkah reformasi birokrasi untuk membangun sistem melakukan perubahan-perubahan besar," ujar Wapres.

Wapres mengatakan, selama ini almarhum juga rutin memberi laporan tentang progres reformasi birokrasi. Bahkan, kata Wapres, beliau sempat berinisiatif membuat acara nota kesepahaman (MoU) Mal Pelayanan Publik yang melibatkan Kementerian/lembaga.

Namun, almarhum jatuh sakit saat acara nota kesepahaman berlangsung. "Meskipun beliau tidak hadir karena tiba-tiba beliau masuk rumah sakit. Tapi inisiatifnya untuk pemberian rapat koordinasi, dalam rangka MPP ya itu mal pelayanan publik dan mengumpulkan Menteri-menteri kemudian diikuti gubernur-gubernur, oleh kementerian non Kementerian, oleh swasta semua untuk bersama-sama bahkan Kapolri juga hadir disini, itu inisiatif beliau," ujarnya.

Karenanya, Wapres memuji pengabdian Tjahjo dalam menjalankan tugas tugasnya.  "Tetapi Allah sudah menghendaki beliau sampai disini, karena itu kita mendoakan mudah-mudahan  beliau diterima oleh Allah SWT dan kita yakin beliau orang baik dan banyak jasanya kepada bangsa dan negara," kata dia.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo telah meninggal dunia di Rumah Sakit Abdi Waluyo pada pukul 11.10 WIB, Jumat (01/07). Tjahjo meninggal usai menjalani perawatan intensif di RS tersebut selama dua pekan sejak pertengahan Juni.

Tjahjo akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP)  Kalibata. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno akan memimpin upacara pemakaman Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo di Taman Makan Pahlawan (TMP) Kalibata. Proses pemakaman almarhum Tjahjo Kumolo akan dilakukan secara militer.

"Yang menjadi inspektur upacara (irup) di pemakaman Taman Makam Pahlawan adalah Menteri Sekretaris Negara," ujar Sekretaris Kementerian PANRB Rini Widyantini dalam keterangannya, Jumat (1/7).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement