Sabtu 02 Jul 2022 00:13 WIB

PM Swedia Sebut Negaranya 100 Persen Dukung Perjanjian Aksesi NATO dengan Turki

Turki telah membuat permintaan ekstradisi sebelumnya dan Swedia telah menanganinya

Red: Esthi Maharani
Perdana menteri Swedia mengatakan negaranya sepenuhnya mendukung perjanjian aksesi NATO yang dicapai dengan Turki.
Perdana menteri Swedia mengatakan negaranya sepenuhnya mendukung perjanjian aksesi NATO yang dicapai dengan Turki.

REPUBLIKA.CO.ID., STOCKHOLM -- Perdana menteri Swedia mengatakan negaranya sepenuhnya mendukung perjanjian aksesi NATO yang dicapai dengan Turki.

“Kami 100 persen mendukung kesepakatan itu,” kata Magdalena Andersson kepada harian Swedia SVD.

Swedia dan Finlandia secara resmi mendaftar untuk bergabung dengan NATO bulan lalu, sebuah keputusan yang didorong oleh perang Rusia di Ukraina. Tetapi Turki, anggota lama aliansi, menyuarakan keberatan atas tawaran keanggotaan, mengkritik negara-negara tersebut karena menoleransi, dan bahkan mendukung kelompok teroris.

Setelah pembicaraan antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan para pemimpin kedua negara dan NATO di Madrid, sebuah memorandum trilateral ditandatangani untuk membuka jalan bagi NATO untuk secara resmi mengundang Finlandia dan Swedia untuk bergabung.

Kedua negara telah berjanji untuk mengatasi masalah terorisme Turki dan mencabut embargo senjata di Ankara. Finlandia dan Swedia juga akan bekerja sama dengan Turki pada isu-isu yang berkaitan dengan pertukaran informasi, ekstradisi dan perang melawan terorisme.

Mengenai masalah ekstradisi, Andersson mengatakan Turki telah membuat permintaan ekstradisi di masa lampau “dan kami telah menanganinya.” Pada konferensi pers di Madrid sebelumnya pada hari Kamis, Erdogan memuji memorandum itu sebagai “kemenangan diplomatik” untuk Turki

Dia mengatakan Swedia telah berjanji untuk mengekstradisi 73 teroris ke Turki dan Ankara akan memantau dengan cermat implementasi poin-poin yang disepakati dalam memorandum “dan mengambil langkah-langkah yang sesuai.”

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement