REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA--Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Kombes Pol Faizal Rahmadani mengatakan bahwa pihaknya masih mendalami dana untuk membeli 615 butir peluru yang diamankan di Elelim, Kabupaten Yalimo. Dari pengakuan AM, ASN asal Kabupaten Nduga, amunisi tersebut dibeli Rp 200 ribu per butir dengan total sebesar Rp 123 juta.
"Belum diketahui asal dana untuk membeli amunisi," katanya di Jayapura, Jumat (1/7/2022).
Kombes Pol Faizal Rahmadani mengatakan bahwa penangkapan terhadap AM pada Rabu malam (29/6/2022) di Elelim. Ia ditangkap saat anggota yang berpatroli mencurigai yang bersangkutan, kemudian merazia hingga menemukan ratusan butir amunisi.
Selain amunisi, juga ditemukan satu pucuk pistol rakitan. Ia menjelaskan bahwa AM merupakan salah seorang peluncur dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) Nduga pimpinan Egianus Kogoya yang bertugas mencari amunisi dan senjata api. KKB, lanjut dia, memang sedang gencar mencari amunisi karena persediaan mereka mulai menipis akibat baku tembak dengan aparat keamanan dan menembak warga sipil.
Oleh karena itu, pihaknya memintaanggota yang bertugas di pos-pos senantiasa waspada terhadap mereka guna menghindari jatuhnya korban dan kehilangan senjata serta amunisi. Saat ini, kata Faizal, AM yang kini berada di Wamenaterus dimintai keterangannya guna ungkap jaringannya.
"Belum diketahui amunisi tersebut dibeli dari mana? Apakah di Jayapura atau dari daerah lain di Papua?" kata Kombes Pol Faizal.