Jumat 01 Jul 2022 20:01 WIB

China Ingin Ciptakan Zaman Keemasan Baru dengan Filipina

China ingin tingkatkan kerja sama dengan Filipina dan menciptakan zaman keemasan baru

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Wakil Presiden China, Wang Qishan memuji keluarga Ferdinand Marcos Jr atas kontribusi besar untuk meningkatkan persahabatan China-Filipina.
Foto: AP/Aaron Favila
Wakil Presiden China, Wang Qishan memuji keluarga Ferdinand Marcos Jr atas kontribusi besar untuk meningkatkan persahabatan China-Filipina.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China ingin meningkatkan kerja sama dengan Filipina dan menciptakan zaman keemasan baru. Usai menghadiri upacara pengambilan sumpah Ferdinand Marcos Jr. sebagai presiden Filipina, Wakil Presiden China, Wang Qishan memuji keluarga Marcos atas kontribusi besar untuk meningkatkan persahabatan China-Filipina.

"China selalu mengutamakan Filipina dalam diplomasi, dan siap bekerja sama dengan pemerintah Filipina yang baru dalam melanjutkan persahabatan, meningkatkan rasa saling percaya, dan memperdalam kerja sama untuk mengantarkan 'zaman keemasan' baru," ujar Wang, dilansir Anadolu Agency, Jumat (1/7/2022).

China dan Filipina memperebutkan wilayah Laut China Selatan di Pengadilan Arbitrase Permanen (PCA) pada 2016. Manila menang dalam pengadilan, karena klaim Beijing atas Laut China Selatan dibatalkan oleh otoritas yang berbasis di Den Haag.

Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah mengindikasikan bahwa, dia akan “mengesampingkan” putusan pengadilan internasional. Hal ini sebagai upaya untuk memperkuat hubungan dengan Beijing.

Namun, Wang mengusulkan kepada Marcos Jr. bahwa kedua belah pihak harus menyelesaikan perbedaan dan bersama-sama menjaga perdamaian, serta ketenangan di Laut China Selatan. Wang mengatakan, China dan Filipina harus mengembangkan hubungan bilateral.

“Kedua negara harus menyesuaikan strategi pembangunan mereka untuk mendorong titik pertumbuhan baru kerja sama pragmatis di era baru,” kantor berita Xinhua mengutip pernyataan Wang.

Wang mengatakan, kedua negara harus bersama-sama mempromosikan perdamaian dan pembangunan di Asia, serta kesejahteraan umat manusia. Sementara Marcos Jr. mengatakan kepada Wang bahwa, hubungan bilateral antara Filipina dan China memiliki sejarah panjang dan keduanya memiliki hubungan dekat. China dan Filipina membuka hubungan diplomatik pada 1975.

Marcos mengatakan, pemerintah Filipina yang baru sangat mementingkan hubungan dengan China dan bersedia untuk memperdalam partisipasinya dalam proyek pembangunan Belt and Road. "Kami bergandengan tangan dengan China dalam mengatasi tantangan regional, dan meningkatkan hubungan bilateral ke tingkat yang lebih tinggi," ujarnya.

Marcos Jr. dilantik sebagai presiden baru Filipina pada Kamis (30/6/2022). Pelantikan Marcos Jr. menandai kebangkitan politik yang menakjubkan untuk salah satu dinasti politik paling terkenal di Asia.Dikenal sebagai "Bongbong" Marcos Jr (64 tahun) telah menang  dalam pemilihan presiden bulan lalu. Dia akan menggantikan Rodrigo Duterte. Marcos Jr. mengambil sumpah pada Kamis siang waktu setempat dalam upacara publik di Museum Nasional, Manila. Dia disumpah di hadapan ratusan pejabat dan jurnalis lokal dan asing.

Ayah Marcos Jr. memerintah Filipina selama dua dekade dari 1965, hampir setengahnya di bawah darurat militer. Ribuan lawan Marcos dipenjara, dibunuh atau dihilangkan selama pemerintahannya. Nama keluarga Marcos menjadi identik dengan pemborosan dan hilangnya uang kas negara senilai miliaran dolar. Namun keluarga Marcos telah menolak tuduhan penggelapan uang negara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement