REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Robot dengan berbagai fungsi, terus muncul dan telah menjadi industri tersendiri. Geliat pasar robotik pun menyimpan potensi ekonomi besar pada masa depan.
Pada 2022, pasar global industri robot diperkirakan mencapai 7 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Jumlah ini meningkat signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya 1,1 miliar dolar AS.
Sejauh ini, robot pembawa muatan merupakan jenis yang paling laku di pasaran. Diperkirakan pada tahun ini, sekitar 180 ribu robot dengan fungsi pembawa muatan akan dikapalkan dan didistribusikan di berbagai jenis industri.
Robot dengan fungsi logistik menjadi sektor yang diperkirakan akan tumbuh sangat cepat pada tahun ini. Perkembangan lokapasar dan otomasi di dunia retail menjadi penunjang kuat pertumbuhan robot di sektor ini. Interact Analysis memperkirakan, pasar robot untuk logistik alan mencapai tiga miliar dolar AS, dengan Amerika dan China sebagai pasar yang mendominasi.
Konsep robot berbentuk lengan atau biasa disebut sebagai picking robot memiliki dampak yang signifikan dalam merevolusi industri manufaktur. Diperkirakan robot dengan fungsi sejenis ini akan diproduksi sebanyak 120 ribu unit pada 2022.
Pasar robot di sektor kesehatan, tepatnya perawatan untuk lansia, diperkirakan juga akan menjadi booster industri robot ke depan. Menurut Jonathan Vespa, seorang demografer AS dari Cencus, pada 2035, 78 juta warga di AS akan berusia 65 tahun ke atas. Situasi ini akan membuat robot sangat dibutuhkan untuk bekerja sebagai perawat.
Jepang adalah pasar yang aktif untuk industri robot saat ini. Di Negeri Sakura saat ini diperkirakan 5.000 institusi tengah mengembangkan robot yang akan dipekerjakan sebagai perawat lansia.
Dikutip dari Japan Times, dukungan pemerintah terhadap industri yang satu ini juga tinggi. Hal ini tecermin dari pemberian subsidi sebesar 4,7 juta yen dari Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri, sejak 2015.
Robot yang diberi nama Paro menjadi robot yang dikembangkan serius di Jepang. Robot ini dikembangkan dengan dana pemerintah sebesar 20 juta dolar AS. Paro adalah robot terapeutik yang dibuat dengan bentuk menggemaskan dan memiliki efek menenangkan.
Robot ini dikembangkan untuk menimbulkan respons emosional pada pasien rumah sakit dan panti jompo. Fungsi utamanya mirip dengan terapi yang selama ini banyak dibantu oleh hewan.
Pengembangan di industri robot saat ini, masih jauh dari advance. Dikutip dari World Economic Forum, pengembangan robot ke depan tak bisa dipisahkan dari peningkatan kemampuan komunikasi, pergerakan yang makin mulus, dan kemampuan berinteraksi yang mulus dengan manusia.
Dikutip dari Robotshop.com, data pada 2020 menunjukkan, Lego Mindstorm EV3 menjadi robot yang paling banyak dibeli dalam satu dekade terakhir. Lego Mindstorm merupakan perangkat lunak dan keras yang diproduksi Lego untuk pengembangan imajinasi dan kreativitas. Berfokus pada robot untuk menunjang fungsi pendidikan, robot ini ditujukan untuk anak usia enam tahun ke atas.