REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menggelar Festival Baso Aci Kabupaten Garut di Alun-Alun Garut, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, pada 1-3 Juli 2022. Dalam festival itu, terdapat 40 pedagang baso yang terlibat.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, mengatakan, festival ini merupakan yang ke dua kalinya dilaksanakan setelah sukses pada 2019 silam. Namun, selama dua tahun terakhir festival itu tak digelar lantaran terjadi pandemi Covid-19.
"Ini luar biasa. Saya mengingatkan lagi bahwa ini adalah Festival Baso Aci yang kedua, setelah kita (di tahun 2019) deklarasi bahwa baso aci itu asli, made in Garut, buatan Garut, asli buatan masyarakat Garut," kata dia saat membuka festival tersebut, Jumat (1/7/2022).
Helmi berharap, akan banyak wisatawan yang datang dengan terselenggaranya Fastival Baso Aci Garut. Dengan begitu, industri pariwisata di Kabupaten Garut dapat kembali bergeliat setelah terdampak pandemi Covid-19.
Menurut dia, Pemkab Garut juga sedang berupaya menggelar banyak kegiatan terkait industri kreatif dan pariwisata. Kegiatan-kegiatan itu nantinya akan dikemas sedemikian rupa agar bisa menjadi event yang mendunia.
"Bagendit kita ingin adalah wisata yang mendunia, Papandayan juga demikian, termasuk festival-festival yang kita miliki harus mendunia," kata dia.
Helmi juga mengajak masyarakat Garut dan Provinsi Jawa Barat (Jabar) untuk datang dan mencicipi baso aci khas Garut. Sebab, ia mengeklaim, baso aci yang ditampilkab dalam festival itu merupakan yang paling enak se-dunia.
"Saya mohon kepada seluruh masyarakat Garut dan Jabar untuk berbondong-bondong mencicipi baso aci Garut. Masyarakat dunia juga saya undang untuk mencicipi baso aci Garut yang paling enak sadunia," ujar Helmi.
Sementara itu, Ketua Panitia Festival Baso Aci Garut, Raden Dhani Omar Dien, menuturkan, festival itu sejatinya merupakan kegiatan tahunan. Namun karena mewabahnya Covid-19, pihaknya baru bisa kembali menyelenggarakan Festival Baso Aci pada tahun ini.
Ia mengungkapkan, dalam kegiatan ini pihaknya menyediakan 45 tenan dengan 40 di antaranya merupakan tenam baso aci. Pihaknya membagi baso aci yang ada dalam tiga kategori pedagang, yakni legend, hits, dan new comers.
"Dari segi rasa itu kami perhatikan. Jadi mereka yang datang ke sini itu memang yang benar-benar sudah punya massa yang banyak, atau juga dia punya rasa yang bagus tapi juga belum terlalu terkenal, nah kita up di sini," ungkapnya.
Kepala Bidang Pengembangan Usaha Keperasi dan Usaha Mikro, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) Kabupaten Garut, Erni Herdiani, berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan omzet para pelaku usaha, khususnya pedagang baso aci. Pihaknya juga akan terus melakukan pembinaan kepada para pelaku usaha mikro yang ada di Kabupaten Garut.
"Harapan dari kita sebagai dinas koperasi adalah pembinaan pelayanan terhadap para pelaku usaha mikro di Kabupaten Garut, sehingga dia bisa pemasaran, bisa berdaya saing, dan omzetnya lebih bisa mendunia," kata dia.