Sabtu 02 Jul 2022 08:41 WIB

Gubernur Bali Minta Masyarakat tak Panik dengan Kenaikan Kasus Covid-19

Masyarakat disebut sudah nyaman sehingga merasa tak perlu booster.

Red: Ilham Tirta
Gubernur Bali I Wayan Koster (kanan).
Foto: ANTARA/Wahyu Putro A
Gubernur Bali I Wayan Koster (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Gubernur Bali, I Wayan Koster meminta masyarakat setempat tidak panik dengan adanya peningkatan kasus Covid-19 selama dua pekan terakhir di daerah tersebut. Berdasarkan data Satgas Covid-19 Provinsi Bali, tercatat pada hari Jumat (1/7/2022) angka positif bertambah 70 kasus, pada Kamis (30/6) 73 kasus, dan Rabu (29/6) 56 kasus. Temuan kasus positif cenderung fluktuatif.

"Saya merasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan dalam kasus ini, yang sembuh juga meningkat dan yang meninggal hampir tidak ada, sudah nol," katanya di Denpasar, Jumat (1/7/2022).

Baca Juga

Ia menyebut tak ada temuan dengan kasus Covid-19 Omicron jenis terbaru, sedangkan dampak pada penderita tidak terlalu berat bahkan tanpa gejala. Mereka yang terinfeksi belakangan ini juga disebut bukan berasal dari warga asli.

Deretan penyumbang kasus positif belakangan terdiri atas warga negara asing (WNA) yang hendak kembali ke negaranya dan ketika dilakukan tes terdeteksi positif. Selain itu, berasal dari warga luar Bali, sedangkan kasus yang dialami warga Bali stabil.

"Kunjungan wisatawan mancanegara yang sekarang mencapai tujuh sampai delapan ribu orang dalam satu hari. Ada negara yang masih memberlakukan balik harus tes PCR dan ketika balik positif sekitar 10, tapi tidak pernah di atas 20 orang. Kalau dibandingkan dengan yang datang saya kira itu persennya sangat kecil," ujar dia.

Terkait kondisi ini, Koster mengaku akan terus meningkatkan capaian vaksinasi penguat. Terdata hingga saat ini, vaksinasi ketiga di Bali telah mencapai angka 71 persen.

Kendati demikian, meskipun persentase ini menjadi yang tertinggi di Indonesia, ia melihat minat masyarakat terhadap vaksinasi penguat tak setinggi sebelumnya. "Masyarakat sudah nyaman jadi merasa tidak perlu lagi booster," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement