REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki tidak berniat berperang dengan Yunani, kata presiden negara itu Recep Tayyip Erdogan pada Jumat (1/7/2022).
Turki "tidak berniat berperang melawan Yunani. Namun, Yunani tidak menepati janjinya. Mereka membuat 147 pelanggaran udara. Jika kita bertetangga, jika kita berteman, mengapa Anda melanggar wilayah udara kami 147 kali?" kata Erdogan kepada wartawan di Istanbul setelah Salat Jumat.
Dia lebih lanjut mengatakan, "Jika pelanggaran wilayah udara kami berlanjut, maka kami akan terus melakukan apa yang menjadi kewajiban kami."
Bulan lalu, Erdogan mengkritik Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis atas komentarnya tentang Turki selama kunjungan resmi ke AS. Presiden mengatakan bahwa perdana menteri Yunani tidak lagi layak untuk berhadapan dengannya.
Turki dalam beberapa bulan terakhir juga meningkatkan kritik terhadap penempatan pasukan Yunani di pulau-pulau di Aegean timur, dekat pantai Turki dan dalam banyak kasus terlihat dari pantai.
Pulau-pulau ini seharusnya didemiliterisasi di bawah Perjanjian Lausanne 1923 dan Perjanjian Paris 1947, karena pasukan atau senjata apa pun di pulau-pulau itu dilarang keras.
Mengenai upaya Turki untuk menengahi pertemuan antara para pemimpin Rusia dan Ukraina, Erdogan juga mengatakan para pejabat Turki sedang bekerja untuk mengatur pertemuan antara Vladimir Putin dan Volodymyr Zelenskyy.
Presiden Turki juga menyarankan agar Ankara dapat mengirimkan gandum dan minyak bunga matahari ke negara-negara yang menghadapi kekurangan.