Sabtu 02 Jul 2022 13:55 WIB

Menatap Masa Depan Sepakbola Pakistan

Imbauan FIFA pun tak dihiraukan Pakistan.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Muhammad Hafil
 Imbauan FIFA pun tak dihiraukan. Foto:  Ilustrasi Siaran sepak bola.
Foto: Pixabay
Imbauan FIFA pun tak dihiraukan. Foto: Ilustrasi Siaran sepak bola.

REPUBLIKA.CO.ID,KARACHI--Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) memulihkan keanggotaan Federasi Sepakbola Pakistan (PFF), Kamis (30/6/2022) setelah ditangguhkan selama lebih dari satu tahun karena adanya campur tangan pihak ketiga yang tidak semestinya. Sanksi itu diberlakukan sejak April lalu setelah insiden pengambil alihan markas PFF secara paksa di Kota Timur Laut Lahore oleh kelompok Ashaf Hussain Shah dan pengusiran perwakilan FIFA.

Masalah yang terjadi di PFF membuat FIFA turun tangan dengan membentuk komite normalisasi pada September 2019. Tujuannya untuk menengahi dan mengadakan pemilihan kepengurusan baru sebagai upaya penyelesaikan perselisihan yang berlangsung lama.

Baca Juga

Perebutan markas PFF oleh kelompok Hussain Shah karena mereka mengeklaim memenangkan pemilihan ketua PFF yang diadakan di bawah pengawasan pengadilan tertinggi Pakistan. FIFA kemudian bersikap lebih keras dengan menetapkan batas waktu 31 Maret 2021 agar mereka meninggalkan markas PFF sekaligus memperingatkan bahwa Pakistan akan ditangguhkan keanggotannya di FIFA jika masalah tersebut tidak diselesaikan.

Imbauan FIFA pun tak dihiraukan oleh kelompok Ashfaq Hussain Shah sehingga sanksi pun tak bisa dihindarkan. Dilansir dari thenews, Jumat (1/7/2022), sebelum kabar baik dicabutnya sanksi FIFA, berbagai upaya penyelematan sepakbola Pakistan telah dilakukan.

Pada November sekretariat PFF disita karena masa sewa. Kemudian pada Maret tahun ini, sekretarian PFF diserahkan kepada ketua komite normalisasi yang ditunjuk FIFA, Haroon Malik. Kabar ini menjadi angin segar bagi PFF untu keluar dari sanksi.

Sebab ketika FIFA menjatuhkan sanksi mereka menyatakan akan mencabut sanksinya jika ketua komite normalisasi mendapatkan memegang kendali markas PFF.

“InsyaAllah sesuatu yang positif akan terjadi. Kami telah membuat beberapa korespondensi positif dengan FIFA dan kami berharap semuanya akan berjalan ke arah yang benar," kata Haroon beberapa hari sebelum sanksi dicabut.

Sebuah sumber menyebutkan pengumuman resmi pencabutan sanksi dari FIFA juga dapat membawa beberapa pedoman utama yang berkaitan dengan amandemen konstitusi dan proses pemilihan PFF. Ketua komite normalisasi dan FIFA telah berdiskusi tentang apa yang perlu direvisi pada pemilihan.

Seluruh komunitas sepakbola Pakistan menginginkan agar masalah konsititusi diselesaikan sebelum pemilihan PFF. Setelah sanksi dicabut, tugas utama ketua komite normalisasi adalah melakukan registrasi dan pengawasan klub, mengadakan pemilihan di tingkat kabupaten, provinsi.

Pemilihan akan dilakukan sesuai dengan peta jalan yang dibagikan sepekati dengan pemerintah federal.

Haaron mengatakan FIFA mencabut sanksi setelah menerima laporan komite normalisasi memegang kendali penuh sekratarian PFF dan pengelolaan keuangan.

Dengan demikian Pakistan sudah bisa terlibat dalam kegiatan sepakbola Internasional. Dan mandat kepada komite normalisasi juga diperpanjang hingga 30 Juni 2023.

"Ini adalah hari besar bagi sepak bola Pakistan," kata Haaron dalam pesan video dikutip dari aa.com.

Sepakbola Pakistan melewati masa-masa sulit sejak 2-15 dan selama tujuh tahun terakhir negara itu menghadapi sanksi FIFA dua kali. Akibatnya Pakistan melewatkan beberapa agenda internasional besar. Konflik dari berabagai faksi selama bertahun-tahun pun turun menghancurkan karir sejumlah besar pesepakbola mereka. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement