Sabtu 02 Jul 2022 14:05 WIB

Gerindra Tanyakan Kesediaan Prabowo Jadi Capres dalam Rapimnas

Salah satu agendanya adalah menanyakan kesediaan Prabowo untuk menjadi capres 2024.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, bahwa partainya akan menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) pada akhir Juli mendatang. Salah satu agendanya adalah menanyakan kesediaan Prabowo untuk menjadi calon presiden (capres) 2024.

"Saat ini, Prabowo Subianto baru diminta akan kesediaannya untuk dikukuhkan menjadi capres dari Gerindra melalui Rapimnas, yang akan diselenggarakan pada akhir bulan Juli 2022," ujar Dasco lewat keterangan tertulisnya, Sabtu (2/7).

Dia menjelaskan, Partai Gerindra memiliki mekanisme dalam penunjukkan capres dan cawapres untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Hal tersebut diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai (AD/ART).

"Jadi siapa calon presiden dan siapa calon wakil presiden dari Partai Gerindra menunggu waktu dan akan dilakukan sesuai mekanisme partai, seluruh pengurus dan kader sangat paham itu," ujar Dasco.

Partai Gerindra, jelas Dasco, sudah bersepakat untuk berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia membantah jika kedua partai menggebu-gebu untuk menghadapi Pilpres 2024, karena berbagai persiapan masih harus dilakukan.

"So para pengamat mohon maaf ya jika keliru membaca dan pada sahabat-sahabat PKB, yakin lah Kebangkitan Indonesia Raya sudah mendekat di depan mata," ujar Wakil Ketua DPR itu.

Sebelumnya, Elite Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kembali menggelar pertemuan sebagai bagian persiapan untuk menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2024. Forum tersebut menjadi ajang menyamakan persepsi untuk menghadapi kontestasi nasional pada 14 Februari 2024.

Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid mengatakan bahwa intensitas komunikasi akan mulai terjalin dari pengurus tingkat bawah sampai teratas. Adapun tujuan utama dari koalisi Partai Gerindra-PKB tersebut, tak lain dan tak bukan adalah menang di Pemilu 2024. 

"Kalau udah nyebut koalisi tentu ujungnya pengen menang. Nah, kalau berjodoh atau nikah ujungnya punya anak, sama ini koalisi ujungnya mesti ingin menang," ujar Jazilul.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement