Ahad 03 Jul 2022 00:27 WIB

Suzy Akui Tertekan Perankan Karakter Penderita Sindrom Ripley

Suzy memainkan peran ganda Yoo Mi dan Anna, seorang penderita Sindrom Ripley

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Aktris dan penyanyi Suzy kembali dengan serial drama “Anna” pada pekan lalu. Suzy memainkan peran ganda Yoo Mi dan Anna, di mana drama mengikuti kisah penderita sindrom ripley.
Foto: EPA
Aktris dan penyanyi Suzy kembali dengan serial drama “Anna” pada pekan lalu. Suzy memainkan peran ganda Yoo Mi dan Anna, di mana drama mengikuti kisah penderita sindrom ripley.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Aktris dan penyanyi Suzy kembali dengan serial drama “Anna” pada pekan lalu. Suzy memainkan peran ganda Yoo Mi dan Anna, di mana drama mengikuti kisah penderita sindrom ripley.

Yoo Mi adalah seorang wanita yang melakukan kebohongan hingga akhirnya menjalani kehidupan orang lain. Yoo Mi menderita sindrom ripley, yang menyangkal kenyataan dan menyebabkan seseorang mempercayai kebohongan tentang diri mereka sendiri.

Setelah perilisan di Episode 1 dan 2 pada 24 Juni lalu, Suzy dengan bersemangat membagikan tanggapannya tentang serial itu. “Saya dihubungi oleh banyak orang yang saya kenal. Mereka mengatakan menonton dengan atusias, dan menanyakan, ‘Saya bisa bertanya (tentang endingnya) tetapi Anda tidak bisa menjawabnya.’ Ada banyak tanggapan seperti itu,” kata Suzy dilansir Soompi, Sabtu (2/7).

Melalui peran Yoo Mi dan Anna, Suzy mampu menunjukkan sisi baru aktingnya dan mendapatkan pujian untuk pendalaman karakternya. Suzy tak menampik bahwa dia memiliki ambisi semacam itu untuk menampilkan citra baru.

“Saya ingin menunjukkan citra yang berbeda dari nada akting yang saya lakukan sampai sekarang,” ujar Suzy.

Dia menganggap bahwa “Anna” adalah yang menakutkan. “Sejak saya memutuskan (proyek ini), saya merasakan tekanan dan tanggung jawab mencoba melakukannya dengan baik dan menjadikannya milik saya,” kata Suzy.

Suzy menjelaskan bahwa dia secara bertahap membangun citra yang akhirnya ingin dia tunjukkan di “Anna”. “(Yoo Mi berbohong) menjadi lebih alami dan saya terbiasa ketika saya melewati transisi bertanya-tanya, 'Apakah saya akan ketahuan atau tidak’, ketika saya pertama kali berbohong, dan melewati titik berpikir 'Ini sangat mudah?’,” ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement