Sabtu 02 Jul 2022 19:56 WIB

Ziarah Makam Mbah Moen di Ma'la dan Rahasia di Balik Manaqib Khadijah Al-Kubro

Makam Mbah Moen di Ma'la Makkah selalu dikunjungi jamaah haji Indonesia

Red: Nashih Nashrullah
Peziarah tampak mengunjungi makam KH Maimoen Zubair di Pemakaman Jannatul Ma'la Makkah, Arab Saudi.
Foto: dok. Tim MCH
Peziarah tampak mengunjungi makam KH Maimoen Zubair di Pemakaman Jannatul Ma'la Makkah, Arab Saudi.

Oleh A Syalaby Ichsan, Makkah, Arab Saudi 

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH  — Makam KH Maimoen Zubair  kerap ramai dikunjungi jamaah haji Indonesia. Pada Jumat (1/7), makam ulama yang berlokasi di Maqbarah Jannatul Ma’la, Makkah, Arab Saudi itu pun tampak diziarahi jamaah.

Baca Juga

Posisi makam Mbah Moen ada di baris keempat dengan nomor 151.  Letaknya  tak jauh dari  makam  istri pertama Nabi Muhammad SAW yaitu Khadijah. 

Menariknya, jika ditarik dengan kebiasaan beliau yang semasa masih hidup yaitu membaca manaqib (sirah dalam bentuk lantunan syair) Khadijah Al-Kubro setiap pekan. Syair ini secara umum berisikan tentang pujian terhadap Khadijah dan putrinya, Fatimah radhiyallahu ‘anhuma.  

Selain  itu,  ada makam Aminah ibunda Nabi Muhammad   SAW, Abdul Muthalib, kakek Rasulullah dan  Paman Nabi Abu Thalib.

Selain itu, tampak makam para ulama kharismatik Nusantara. Di antaranya, yakni ulama  asal Situbondo,  Hadratus Syekh KH Ahmad Sufyan, dia adalah Mursyid  Thariqah  Naqsyabandiyah, yang juga pengasuh Pondok Pesantren Sumber Bunga dan Ponpes Mambaul Hikam, Situbondo.

Mbah Moen wafat pada usia  91 tahun, pada Selasa, 6 Agustus 2019 di Makkah. Saat itu, jenazah beliau memang dikebumikan di Pemakaman Ma'la. 

Muhammad Sye'la, petugas pemakaman menjelaskan, selalu ada jamaah yang menziarahi makam ulama kharismatik tersebut. "Setiap hari pasti ada jamaah yang berziarah," jelas Muhammad Sye'la.

photo
Pemakaman Jannatul Mala, Makkah, Arab Saudi. - (dok. Tim MCH)

Fandi Sukarjo (41 tahun), merupakan salah satu jamaah yang saat itu berziarah di makam Mbah Moen. Bersama rombongan jamaah lainnya, dia tengah khusyuk membaca tahlil dan mendoakan Mbah Moen. Jamaah asal Brebes, Jawa Tengah tersebut mengaku bahagia ke makam ulama yang dikaguminya. 

"Karena sejak di Indonesia juga sudah niat akan ziarah ke makam Mbah Moen. Keluarga juga mnyarankan ziarah ke keluarga Rasulullah dan juga ke Mbah Moen. Alhamdulillah, sudah bisa ziarah ke Mbah Moen," kata dia kepada Tim MCH di Pemakaman Ma'la. 

"Baru ada waktu hari ini bisa ziarah ke makam Mbah Moen. Sudah tenang. Semoga bisa meneladani beliau," harap Thamrin, peziarah lainnya.   

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement