Sabtu 02 Jul 2022 20:34 WIB

Naqsabandiyah Padang Rayakan Idul Adha 8 Juli, Beda dengan Pemerintah dan Arab Saudi

Naqsabandiyah tetapkan Idul Adha dengan metode internal mereka

Rep: Febrian Fachri / Red: Nashih Nashrullah
Jamaah Tarekat Naqsabandiyah di Mushalla Baitul Makmur, Padang, Sumatra Barat (ilustrasi). Naqsabandiyah tetapkan Idul Adha dengan metode internal mereka
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Jamaah Tarekat Naqsabandiyah di Mushalla Baitul Makmur, Padang, Sumatra Barat (ilustrasi). Naqsabandiyah tetapkan Idul Adha dengan metode internal mereka

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG— Jamaah Tarekat Naqsabandiyah di Kota Padang menetapkan Hari Raya Idul Adha dua hari lebih cepat dari keputusan pemerintah. Mereka akan merayakan Idul Adha pada tanggal 8 Juli 2022.

Hal tersebut juga berbeda dengan penetapan Hari Raya Idul Adha yang ditetapkan Muhammadiyah, yakni pada Sabtu 9 Juli 2022. 

Baca Juga

Imam Surau Baru, lokasi yang merupakan basis jamaah Tarekat Naqsabandiyah di Kecamatan Pauh, Kota Padang, Zahar Malin Parmato, mengatakan penetapan Hari Raya Idul Adha itu berdasarkan hitungan awal pertama puasa Ramadhan, yaitu 1 April 2022. 

“Untuk penetapan hari raya, jamaah Tarekat Naqsabandiyah menggunakan lima metode perhitungan waktu,” kata Zahar, Sabtu (2/7/2022). 

Zahar menjelaskan metode hisab yang digunakan yaitu dengan berpedoman pada awal Ramadhan sebelumnya. Jika awal Ramadhan Senin, maka Idul Adha 360 hari setelah itu. 

Kemudian metode selanjutnya yakni Rahiyah. Yakni dengan cara memusyawarahkan bersama jamaah lain yang sama-sama Tarekat Naqsabandiyah. Barulah kemudian disepakati tanggal hari raya secara bersama-sama.

Ada lagi metode dengan logika. Metode kali ini, jamaah memperhatikan bulan secara langsung dengan mata telanjang dan melihat apakah ada persatuan antara bulan dan matahari ketika tenggelam di ufuk barat. 

Lalu metode ijma dengan menghitung hari. Berdasarkan metode sebelumnya, yaitu menghitung berapa menit tenggelamnya bulan pada malam hari. 

Terakhir, metode qiyas dengan  memperhatikan kondisi alam, seperti gelombang laut yang besar diakibatkan perubahan bulan, atau dilihat dari gelombang yang besar. 

"Kalau gelombang di laut besar, itu tandanya bulan sudah berganti. Pukul berapa gelombang besar terjadi, dan tanggal berapa nelayan tidak pergi melaut karena ombak yang besar, maka disitulah penentuan tanggal dilakukan," ucap Zahar.

Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Dulhijjah 1443 H bertepatan pada pada Jumat, 1 Juli 2022. Dengan demikian, Hari Raya Idul Adha 1443 H bertepatan pada Ahad, 10 Juli 2022. 

Sementara itu, ketetapan ini berbeda dengan Arab Saudi yang menetapkan 10 Dzulhijjah 1443 H bertepatan pada Sabtu, 9 Juli 2022.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement