Sabtu 02 Jul 2022 23:32 WIB

Bos Mercedes Prediksi Krisis Chip Masih Berlanjut Hingga 2023

Kekurangan chip global diprediksi akan berlanjut hingga 2023.

Kekurangan chip global diprediksi akan berlanjut hingga 2023.
Foto: Wikimedia
Kekurangan chip global diprediksi akan berlanjut hingga 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Mercedes-Benz Ola Kaellenius memprediksi bahwa kekurangan chip secara global masih akan berlangsung sepanjang tahun ini dan hingga 2023. "Situasi semikonduktor benar-benar masih ada, dan akan menjadi tantangan bagi industri sepanjang tahun ini dan tahun depan," kata Kaellenius pada konferensi Reuters Automotive Europe di Munich, dikutip pada Sabtu (2/7/2022).

Namun, ia mengatakan bahwa meskipun ada volatilitas pasar, pembuat mobil masih memiliki backlog pesanan yang kuat. Sebagai informasi, volatilitas adalah ukuran perubahan statistik suatu harga sekuritas dalam periode tertentu.

Baca Juga

"Kami belum melihat tanda-tanda bahwa permintaan akan bergerak ke arah sana (negatif)," kata Kaellenius.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa ketika industri otomotif melakukan transisi ke kendaraan listrik (EV), Mercedes-Benz akan memainkan peran yang lebih aktif di seluruh rantai pasokannya sampai ke tempat penambangan bahan baku. "Kami tidak berhenti di pabrik sel baterai. Kami harus melalui seluruh rantai nilai di sini karena ada begitu banyak yang bergerak," kata Kaellenius.

Dia menambahkan bahwa akan membutuhkan setidaknya satu dekade untuk mentransisikan pabrik mesin pembuat mobil bertenaga bahan bakar fosil untuk menjadi pabrik yang membuat mobil listrik sepenuhnya (full electric). Kaellenius menambahkan bahwa dia yakin transisi tersebut dapat dikelola secara teratur nantinya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement