Ahad 03 Jul 2022 05:32 WIB

Makin Cakap Digital, Masyarakat Bisa Lebih Produktif

Setiap orang dituntut untuk makin cakap digital di mana tak sekadar kemampuan mengetahui saja, namun mampu memahami dan menggunakan lanskap digital.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Marketing Flatlay (Unsplash/Campaign Creators)
Marketing Flatlay (Unsplash/Campaign Creators)

Ruang digital memungkinkan setiap orang menjadi lebih produktif dengan memanfaatkan keahlian dan potensinya lebih maksimal menggunakan teknologi internet. Kecakapan digital dinilai penting untuk mampu beradaptasi dan bersaing dengan perubahan zaman.

"Kita bisa produktif di dunia digital ini, mungkin kita punya skill ataupun kita punya usaha yang bisa kita perkenalkan lebih luas lagi," ujar ujar Enterpreneur dan Digital Marketer, Lim Sau Liang saat Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat dan komunitas di wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, baru-baru ini.

Akhirnya setiap orang dituntut untuk makin cakap digital di mana tak sekadar kemampuan mengetahui saja, namun mampu memahami dan menggunakan lanskap digital. Antara lain mampu memanfaatkan mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan, media sosial, serta aplikasi dompet digital, lokapasar atau marketplace dan melakukan transaksi digital. Baca Juga: Cakap Bermedia Digital Ampuh Kurangi Kampanye Hitam di Medsos

Perkembangan digitalisasi pun ikut membawa dampak kemudahan bertransaksi dan ide untuk menambah penghasilan seperti menjual barang atau jasa melalui platform digital.

Sebab berjualan pun tak harus memiliki toko, namun setiap orang bisa membuat tokonya sendiri secara digital. Pemanfaatan kemudahan dari digitalisasi termasuk dalam proses pembayaran yang memiliki banyak pilihan mulai dari transfer bank hingga Cash on Delivery (COD). 

Salah satunya media sosial bisa digunakan sebagai bagian mempermudah bisnis agar lebih dikenal. Contohnya melalui platform Instagram, di mana segala informasi terkait kontak dan jenis usaha untuk calon konsumen. Gunakan keyword atau kata kunci yang bisa memudahkan dalam sistem pencarian. Sertakan link pada bagian profil untuk lebih dikenal pengguna lainnya. 

Manfaatkan juga Google My Business. Fasilitas ini merupakan fitur yang disediakan Google untuk pengguna Gmail. Bisnis retail dan segala jenis usaha pun disarankan dan bahkan wajib mendaftarkannya di Google My Business.

"Ini akan memudahkan pemilik bisnis agar ditemukan orang lain lewat mesin pencarian Google," kata Lim.

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.

Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang. Baca Juga: Jangan Diam Saja! Yuk, Saatnya Berani Bersuara Lawan Kekerasan Seksual di Dunia Digital

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat dan komunitas di wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Enterpreneur dan Digital Marketer, Lim Sau Liang. Freelance IT Cluster, Hasbi Rivanda dan Ketua Presidium Mafindo, Septiaji Eko Nugroho.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Literasi Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement