Ahad 03 Jul 2022 06:55 WIB

Putu Wijaya Bawakan Monolog “Kemerdekaan” Burung Perkutut

Dalam monolognya, Putu Wijaya mengajarkan soal memaknai kemerdekaan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Indira Rezkisari
Sastrawan Putu Wijaya
Foto: ANTARA /Dodo Karundeng
Sastrawan Putu Wijaya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sastrawan yang dikenal serba bisa, Putu Wijaya membacakan naskah monolog “Kemerdekaan”  dalam kegiatan Malam Sastra yang digelar di panggung terbuka Kantor Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Jakarta Timur, Sabtu (2/7/2022) malam. Penampilannya ini juga disertai dengan sangkar burung perkutut milik seorang juragan tua.

Sastrawan senior yang sudah berusia 78 tahun masih tampak semangat dalam membawakan monolognya, sehingga para penonton pun terhanyut dalam ceritanya. Dengan suaranya yang mulai serak, dia pun mulai bercerita,

Baca Juga

“Seorang juragan perkutut yang sudah sangat tua, ingin memberikan hadiah kepada burung perkututnya yang sudah puluhan tahun bekerja dengan dia,” ucap Putu.

Monolog ini berkisah tentang seorang juragan tua yang memiliki 200 juta burung perkutut yang disimpannya di dalam sangkar. Pada suatu hari, juragan itu memberikan hadiah kepada burung perkutut yang paling setia yang berupa kemerdekaan. Lalu, juragan itu pun membuka sangkar burung perkututnya dan berkata,