REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara mengkritik kesepakatan Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, dan Jepang baru-baru ini untuk memperkuat kerja sama militer sebagai sarana untuk mewujudkan rencana untuk aliansi militer di Asia-Pasifik. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Pyongyang menuduh Washington hanya ingin membangun kekuatan militer di kawasan tersebut.
"Realitas jelas menunjukkan bahwa tujuan sebenarnya dari AS menyebarkan desas-desus tentang 'ancaman dari Korea Utara' adalah untuk memberikan alasan untuk mencapai supremasi militer di kawasan Asia-Pasifik," kata juru bicara itu kepada kantor berita resmi pemerintah Korea Utara KCNA, Ahad (3/7/2022).
"Situasi yang ada lebih mendesak untuk membangun pertahanan negara untuk secara aktif mengatasi kerusakan lingkungan keamanan yang cepat," ujarnya.
Para pemimpin AS, Korea Selatan, dan Jepang bertemu di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi NATO pekan lalu. Ketiga negara itu bersepakat untuk mengeksplorasi cara lebih lanjut untuk memperkuat pencegahan yang diperluas terhadap Korea Utara.
Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol sepakat bahwa kemajuan program nuklir dan rudal Korea Utara menimbulkan ancaman serius. Ancaman itu tidak hanya bagi semenanjung Korea, tetapi juga Asia Timur dan dunia, dilansir dari Reuters.