Ahad 03 Jul 2022 11:42 WIB

Korut Tuduh AS Sebarkan Hoaks untuk Supremasi Militer di Asia-Pasifik

AS-Jepang-Korsel sepakati kemajuan nuklir dan rudal Korut ancaman serius.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Layar TV yang menampilkan program berita yang melaporkan tentang peluncuran rudal Korea Utara hari Minggu dengan file gambar, terlihat di stasiun kereta api di Seoul, Korea Selatan, Minggu, 5 Juni 2022. Korea Utara melakukan uji tembak salvo beberapa balistik jarak pendek rudal ke laut pada hari Minggu, militer Korea Selatan mengatakan, memperpanjang rentetan provokatif dalam demonstrasi senjata tahun ini yang menurut pejabat AS dan Korea Selatan dapat berujung dengan ledakan uji coba nuklir.
Foto: AP Photo/Lee Jin-man
Layar TV yang menampilkan program berita yang melaporkan tentang peluncuran rudal Korea Utara hari Minggu dengan file gambar, terlihat di stasiun kereta api di Seoul, Korea Selatan, Minggu, 5 Juni 2022. Korea Utara melakukan uji tembak salvo beberapa balistik jarak pendek rudal ke laut pada hari Minggu, militer Korea Selatan mengatakan, memperpanjang rentetan provokatif dalam demonstrasi senjata tahun ini yang menurut pejabat AS dan Korea Selatan dapat berujung dengan ledakan uji coba nuklir.

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara mengkritik kesepakatan Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, dan Jepang baru-baru ini untuk memperkuat kerja sama militer sebagai sarana untuk mewujudkan rencana untuk aliansi militer di Asia-Pasifik. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Pyongyang menuduh Washington hanya ingin membangun kekuatan militer di kawasan tersebut.

"Realitas jelas menunjukkan bahwa tujuan sebenarnya dari AS menyebarkan desas-desus tentang 'ancaman dari Korea Utara' adalah untuk memberikan alasan untuk mencapai supremasi militer di kawasan Asia-Pasifik," kata juru bicara itu kepada kantor berita resmi pemerintah Korea Utara KCNA, Ahad (3/7/2022).

Baca Juga

"Situasi yang ada lebih mendesak untuk membangun pertahanan negara untuk secara aktif mengatasi kerusakan lingkungan keamanan yang cepat," ujarnya.

Para pemimpin AS, Korea Selatan, dan Jepang bertemu di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi NATO pekan lalu. Ketiga negara itu bersepakat untuk mengeksplorasi cara lebih lanjut untuk memperkuat pencegahan yang diperluas terhadap Korea Utara.

Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol sepakat bahwa kemajuan program nuklir dan rudal Korea Utara menimbulkan ancaman serius. Ancaman itu tidak hanya bagi semenanjung Korea, tetapi juga Asia Timur dan dunia, dilansir dari Reuters.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement