Ahad 03 Jul 2022 14:16 WIB

Korut Klaim Kasus Demam Baru Turun di Bawah 4.000

3.540 pasien demam baru dikonfirmasi dalam periode 24 jam menjelang pukul 18.00 pada.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Muhammad Fakhruddin
 Orang-orang menonton layar TV yang menampilkan laporan berita tentang wabah COVID-19 di Korea Utara, di stasiun kereta api di Seoul, Korea Selatan, Sabtu, 14 Mei 2022. Korea Utara pada hari Sabtu melaporkan 21 kematian baru dan 174.440 orang lagi demam gejala ketika negara itu berjuang untuk memperlambat penyebaran COVID-19 di seluruh populasinya yang tidak divaksinasi.
Foto: AP/Ahn Young-joon
Orang-orang menonton layar TV yang menampilkan laporan berita tentang wabah COVID-19 di Korea Utara, di stasiun kereta api di Seoul, Korea Selatan, Sabtu, 14 Mei 2022. Korea Utara pada hari Sabtu melaporkan 21 kematian baru dan 174.440 orang lagi demam gejala ketika negara itu berjuang untuk memperlambat penyebaran COVID-19 di seluruh populasinya yang tidak divaksinasi.

REPUBLIKA.CO.ID,PYONGYANG -- Korea Utara (Korut) mengeklaim penurunan angka kasus baru dari demam yang diduga Covid-19. Angka tersebut turun di bawah 4.000.

"Sekitar 3.540 pasien demam baru dikonfirmasi dalam periode 24 jam menjelang pukul 18.00 pada Sabtu," lapor Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada Ahad (3/7/2022) dikutip laman KBS World.

Baca Juga

Mengutip markas besar pencegahan epidemi darurat negara, KCNA mengatakan bahwa sekitar 4.490 pasien pulih selama periode yang sama. Menurut penghitungan resmi Korut, kasus demam baru setiap hari tetap di bawah sepuluh ribu untuk hari kesembilan berturut-turut sejak 24 Juni.

Pejabat Korut tidak menyebutkan kematian baru, jumlah kematian atau tingkat kematian. Pembaruan terbaru datang pada 16 Juni, ketika KCNA mengatakan bahwa satu kematian baru dilaporkan. Angka kematian itu meningkatkan jumlah kematian menjadi 73 dengan tingkat kematian 0,002 persen.

Kasus kumulatif di Korut yang dikumpulkan sejak akhir April tumbuh menjadi hampir 4,75. Pihak berwenang Korut mencatat bahwa 99,8 persen dari mereka telah pulih sepenuhnya.

Pyongyang setiap hari mengumumkan jumlah pasien demam, bukan pasien Covid-19. Hal ini diduga karena negara tersebut kekurangan alat tes pengujian Covid-19. Para ahli juga menduga bahwa angka-angka yang dirilis melalui media yang dikendalikan pemerintah tidak dilaporkan.

 

sumber: http://world.kbs.co.kr/service/news_view.htm?Seq_Code=170739&lang=e

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement