REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah pusat, daerah, dan kota sangat mendukung keberlanjutan pendidikan bagi anak-anak. Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot Depok) juga mengalokasikan dana bantuan pendidikan bagi siswa SD, SMP, dan SMA yang tidak masuk ke sekolah negeri.
"Tidak semua warga Kota Depok bisa masuk sekolah negeri, oleh karena itu Pemkot membuat kebijakan bantuan biaya pendidikan bagi siswa SD Rp 2 juta, SMP Rp 3 juta, dan SMA Rp 2 juta. Ini bagi siswa yang sekolah di swasta untuk meringankan beban biaya pendidikannya," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Supian Suri saat menghadiri Wisuda Tahfidz Akbar Rumah Tahfidz Muslimah dan TPA Nuur Al-Muhajirin yang berlokasi di Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Ahad (3/7/2022).
Supian mengatakan, Pemkot Depok memiliki program pemberian insentif bagi pembimbing rohani. Hal ini merupakan bentuk apresiasi kepada pembimbing rohani atas kontribusinya mengajarkan ilmu agama kepada anak-anak di tengah gempuran perkembangan zaman. "Saat ini kami sudah berikan insentif kepada 1.000 pembimbing rohani di Kota Depok," terangnya.
Menurut Supian, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok memiliki cita-cita dan harapan ingin membahagiakan warga Kota Depok. Dengan menargetkan tiga hal yaitu sehat, pintar, dan mencukupi kebutuhan warganya.
"Saya mengapresiasi keberadaan Yayasan Rumah Tahfidz Muslimah telah mendukung program Wali dan Wakil Wali Kota Depok untuk membuat warga Kota Depok tidak buta huruf, baik itu latin maupun Alquran," tuturnya.
Pembina Rumah Tahfidz Muslimah, M. Iqbal menuturkan, ada 54 santri yang mengikuti prosesi Wisuda Akbar tahun ini, dari level anak-anak hingga dewasa berusia 65 tahun. Terdiri atas 27 santri muslimah, 16 anak TPA Nuur Al Muhajirin, dan 11 orang dari pengajian Tahsin Tahfidz Ibu-ibu Muslimah.
"Wisuda tahfidz ini suatu bentuk syiar menggaungkan Alquran, serta menjadi motivasi bagi semua orang bahwa tidak ada kata terlambat dalam menghafal Alquran, semua bisa mencapainya," ujarnya.