Ahad 03 Jul 2022 19:15 WIB

Tahanan Perempuan Palestina Meninggal di Penjara Israel

Belum diketahui pasti apa yang menyebabkan perempuan Palestina meninggal di penjara

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
 Pintu masuk ke penjara Gilboa di Israel.  Seorang perempuan Palestina, Saadia Farajallah, 68 tahun, yang ditahan di penjara Israel dilaporkan meninggal
Foto: AP/Sebastian Scheiner
Pintu masuk ke penjara Gilboa di Israel. Seorang perempuan Palestina, Saadia Farajallah, 68 tahun, yang ditahan di penjara Israel dilaporkan meninggal

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH – Seorang perempuan Palestina yang ditahan di penjara Israel dilaporkan meninggal pada Sabtu (2/7/2022). Belum diketahui pasti apa yang menyebabkannya meninggal.

"Saadia Farajallah, 68 tahun, mengembuskan napas terakhirnya di penjara Damon Israel dekat Haifa di Israel utara,” kata kelompok Palestinian Prisoner Society dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Yeni Safak.

Meski penyebab kematian belum diketahui, Kepala Palestinian Commission of Detainees and ex-Detainees, Qadri Abu Baker, tetap mengkritik keras peristiwa tersebut. “(Kematian Farajallah) adalah episode terbaru dalam kejahatan rasialis yang dilakukan terhadap tahanan perempuan kami,” ujarnya.

Dia pun menyalahkan diamnya komunitas internasional atas kejahatan Israel sebagai penyebab terjadinya peristiwa tersebut. “Keheningan komunitas internasional memungkinkan pendudukan Israel melakukan lebih banyak kejahatan terhadap kami,” ujar Baker.

Belum ada keterangan resmi dari otoritas Israel perihal meninggalnya Farajallah. Farajallah adalah satu dari 29 perempuan Palestina yang ditahan di penjara Damon, Israel. Setidaknya sudah ada 230 warga Palestina yang tewas saat berada di penjara Israel. Saat ini masih terdapat sekitar 4.600 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Pasukan Israel rutin melakukan penangkapan terhadap warga Palestina, termasuk pemuda dan anak-anak, yang tinggal di wilayah pendudukan Tepi Barat. Mereka kerap dibekuk dan ditahan tanpa tahu apa kesalahannya. Tak sedikit pula yang dipenjara tanpa proses peradilan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement