REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir berperan penting dalam meningkatkan hubungan kerja sama antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA). Peningkatan kerja sama dua negara tersebut tertuang pada dokumen IUAE-CEPA (Indonesia-United Arab Emirat es Comprehensive Economic Partenership Agreement).
Kerja sama Indonesia dan UEA telah disepakati oleh kedua negara tersebut untuk melakukan peningkatan perdagangan, investasi, dan kerja sama ekonomi. Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden UEA, Mohammed Bin Zayed (MBZ) telah menandatangani kesepakatan kerja sama bilateral tersebut.
Sebelumnya Erick Thohir juga telah berselancar bertemu pemimpin-pemimpin perusahaan besar di UEA. Mantan presiden Inter Milan itu melakukan kerja sama untuk menggenjot peningkatan dan perkembangan perekonomian Indonesia melalui Kementerian BUMN.
Salah satu sosok yang ditemui Erick Thohir adalah Direktur Utama Grup Emirates, Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum. Keduanya membahas mengenai kerja sama serta potensi kemitraan antara BUMN dan Emirates.
“Saya bertemu his higness, Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum, Chairman and Chief Executive dari Emirates, bersama Garuda Indonesia dan Indonesia Investmen Authority (INA). Kami membahas kerja sama yang telah terjalin selama ini serta potensi kemitraan strategis lainnya,” ujar Erick Thohir.
Erick Thohir mengatakan kerja sama ini merupakan ikhtiar untuk melakukan peningkatan industri penerbangan Tanah Air. Apalagi, melihat Emirates yang merupakan salah satu perusahaan maskapai terbaik di dunia.
“Ini adalah bagian dari penguatan industri penerbangan serta mendukung ekonomi pariwisata domestik Indonesia,” ujar Erick Thohir.
Selain bertemu Etihad, Erick Thohir juga telah membangun kerja sama dengan perusahaan logistik multinasional asal Dubai, DP World. Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu mengatakan kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem logistik Indonesia.
“Hal ini perlu kita lakukan untuk memperkuat ekosistem logistik Indonesia, agar lebih efisien dan profesional. Sehingga industri pelabuhan kita bisa bersaing seperti negara tetangga kita, misalnya Singapura, Thailand, Philipina, dan lainnya,” ujar Erick Thohir.
Setelahnya, penandatanganan peningkatan hubungan kerja sama antara Indonesia dan UEA dilakukan. Dilansir dari presidenri.go.id, perjanjian kerja sama IUAE-CEPA yang telah ditandatangani kedua belah pihak pada Jumat, 1 Juli 2022 dan saling ditukarkan bersama dengan nota kesepahaman lain yaitu:
1. Nota Kesepahaman Manajemen Proyek Bersama tentang Mangrove antara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia dengan Kementerian Perubahan Iklim dan Lingkungan Persatuan Emirat Arab.
2. Protokol Perubahan Nota Kesepahaman antara Republik Indonesia dan Persatuan Emirat Arab tentang Kerja Sama Kelautan dan Perikanan.
3. Nota Kesepahaman antara Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia dengan Kementerian Kesehatan Persatuan Emirat Arab tentang kontrol vaksin dan obat-obatan.
4. Protokol tentang Kerja Sama di bidang Industri Pertahanan dan Pengadaan Alat militer.
5. Nota Kesepahaman dan Kerja Sama antara Universitas Nahdlatul Ulama dengan Universitas Kemanusiaan Mohammed Bin Zayed.
6. Kontrak Pembelian Landing Platform Dock (LPD) antara PT PAL Indonesia dengan Angkatan Laut Persatuan Emirat Arab.