Ahad 03 Jul 2022 18:09 WIB

Seorang Pemuda Tenggelam di Kali Jodo

Korban diduga terjatuh karena rebahan di atas tanggul kali tersebut.

Korban kapal tenggelam (ilustrasi).
Foto: Antara
Korban kapal tenggelam (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pemuda berusia 22 tahun bernama Ericko Ramadan Fadillah tenggelam di Kali Jodo, kawasan Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, Ahad (3/7/2022) sekitar pukul 05.00 WIB. Menurut kesaksian teman-temannya, korban diduga terjatuh karena rebahan di atas tanggul kali tersebut.

"Sempat dilakukan tindakan pertolongan oleh temannya, namun tidak berhasil dan hingga saat ini korban belum ditemukan," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Kantor SAR (Search and Rescue) Provinsi DKI Jakarta Fazzli dalam keterangannya di Jakarta.

Baca Juga

Tim SAR gabungan menurunkan sejumlah personel penyelamatan untuk melakukan pencarian terhadap Ericko. Informasi tenggelamnya Ericko diterima pukul 10.12 WIB danlangsung direspons dengan proses pencarian oleh personel tim SAR gabungan yang terdiri atas Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta dan Kepolisian Sektor Metro Penjaringan. Selain itu, personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta serta Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara pukul 10.37 WIB.

Proses pencarian juga melibatkan Tim Relawan Independen (RIT), Pemandu Ambulans Indonesia (Indonesian Escorting Ambulance/IEA) Jakarta, keluarga korban dan masyarakat sekitar. Tim tersebut bergerak mencari korban di lokasi tenggelamnya dan berupaya menyelamatkan korban dengan dibekali peralatan lengkap dari Kantor SAR Provinsi DKI Jakarta. 

"Kami menurunkan personel pertolongan lengkap dengan peralatan SAR bawah air yang kami miliki untuk bergabung dengan unsur yang ada di lokasi, melakukan operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban," kata Fazzli, selaku Koordinator Misi SAR (SAR Mission Coordinator/SMC) dalam operasi tersebut.

Fazzli juga menegaskan, pihaknya bersama unsur SAR gabungan akan melakukan upaya pencarian dengan membagi area pencarian menjadi tiga unit. Unit pertama melakukan pencarian menggunakan perahu karet (rubber boat) dengan jarak sejauh tiga kilometer dari lokasi kejadian.

Unit kedua melakukan pencarian visual jalur darat serta pemasangan jaring penolong (rescuenet) dengan jarak dua kilometer dari lokasi kejadian. Kemudian unit ketiga melakukan pencarian dengan peralatan pencarian bawah air (underwater search device) dan sarana penglihatan bawah air (aqua eye) serta dilanjutkan penyelaman dengan radius 10 meter.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement