REPUBLIKA.CO.ID,CENGKARENG - Kerusuhan pecah antara warga RW 08 Kelurahan Cengkareng Barat dengan pihak PT Titu Harmoni. PT Titu Harmoni diduga menyewa orang-orang Flores dan menyebabkan seorang Linmas tewas serta 3 warga lain luka berat.
Rebutan lahan parkir di lingkungan Perkantoran Seribu Ruko Taman Palem, Cengkareng Barat, sudah berlangsung sejak lama. Warga menginginkan lahan parkir bisa dipakai untuk kepentingan warga sekitar. Sedangkan, perusahaan mengingkannnya juga.
Kerusuhan yang terjadi semalam itu menyebabkan bangunan pos parkir rusak, tumbang, dan kacanya pecah. Suasana masih mencekam dan seorang warga bernama Ahmad tewas dalam kerusuhan tersebut.
Kapolsek Cengkareng, Kompol Ruslan, menjelaskan bahwa kerusuhan semalam terjadi antara warga dengan pihak PT Titu Harmoni. Warga menolak lahan parkirnya diambil alih oleh PT Titu Harmoni. Dia juga menjelaskan bahwa semua pihak PT Titu Harmoni yang terlibat dalam kerusuhan ini adalah pegawai perusahaan itu.
Pada pagi tadi, sekitar 130 orang personel kepolisian dikerahkan untuk siaga di TKP. Personel berasal dari Brimob, Polres Jakarta Barat, dan dibantu gabungan dari Polsek sekitar. Menurut Ruslan, situasi masih kondusif dan semua aktifitas ruko diharapkan bisa berjalan seperti biasa.
Tersangka yang saat ini diperiksa berjumlah lima orang. Kerusuhan menyebabkan satu orang tewas dan tiga lainnya luka berat. "Korban luka terkena bacokan di kepal dan leher. Yang meninggal ada di RSCM," kata Ruslan.
Kerusuhan semalam, menurut Ruslan, berlangsung dari pukul 19.00. Pada saat kerusuhan terjadi, warga bentrok sampai ke jalan raya dan menyebabkan kemacetan. Jalan kemudian ditutup oleh polisi. "Korban diperkirakan dibacok dan tewas pukul 22.00," tambahnya.
Sementara itu, suasana di sekitar rumah korban ramai. Korban yang bernama Ahmad itu sehari-hari biasa menjadi Linmas atau hansip.