REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mulai Senin (18/4) akan melakukan uji coba operasi tol Akses Tanjung Priok seksi E-1 untuk ruas Rorotan-Cilincing secara gratis hingga diputuskan pemenang tender operator jalan sepanjang 3,4 km Mei 2011.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto kepada pers di Jakarta, Minggu, mengatakan uji coba operasi jalan tol dengan nilai investasi sebesar Rp 722,7 miliar itu bertujuan untuk mempermudah akses transportasi kendaraan pengangkut barang maupun orang menuju Pelabuhan Tanjung Priok yang selama ini hanya melalui akses tol dalam kota.
Menurut dia, untuk saat ini pada ruas jalan tol Rorotan-Cilincing kendaraan yang melaluinya tidak dikenakan biaya. Tarif jalan tol untuk seksi E-1 ini akan mulai diberlakukan setelah proses tender pengoperasian oleh operator diputuskan pemenangnya pada Mei mendatang.
"Jadi, mulai Senin (18/4) kendaraan bisa melalui tol seksi E-1 ini secara gratis hingga pemenang tender operatornya diputuskan, sementara itu kami juga akan memperbaiki jalan arteri di bawahnya," tambahnya.
Saat ini, pemerintah telah melakukan proses prakualifikasi tender pengoperasian ruas jalan tol Rorotan-Cilincing. Dari proses kualifikasi tersebut, terdapat lima operator yang akan diputuskan oleh pemerintah untuk mengoperasikan jalan tol ini.
Kelima operator tersebut, yaitu PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ), PT Citra Marga Nushapala Persada (CMNP) Tbk, PT Bumi Serpong Damai (BSD), PT Marga Mandala Sakti (MMS), dan PT Jalantol Lingkar Barat Satu (JLB).
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU Djoko Murjanto menambahkan, kapasitas non eksisting untuk ruas jalan tol menuju Pelabuhan Tanjung Priok, 48 persen adalah kendaraan berat pengangkut barang. Untuk itu dibutuhkan jalan alternatif menuju Pelabuhan Tanjung Priok, sehingga pengangkutan barang dan orang menuju pelabuhan tidak tertumpuk pada satu titik jalan tol.
Tol Akses Tanjung Priok dibangun dengan dana pinjaman dari pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA).
Tol Akses Tanjung Priok ini nantinya diharapkan bisa mengurangi beban lalu lintas tol dalam kota yang saat ini kondisinya sudah sangat padat, yaitu dengan lalu lintas harian rata-rata (LHR) mencapai 520 ribu kendaraan setiap harinya.
Tol ini juga nantinya akan memberikan akses kemudahan bagi kendaraan berat mulai Golongan III - Golongan V yang melaju melalui Pelabuhan Tanjung Priok, terutama kendaraan yang berasal dari kawasan industri Cikarang.