REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - DKI Jakarta gagal mendapatkan Piala Adipura 2011. Dalam kategori Kota Metropolitan, Piala Adipura jatuh hanya pada dua kota, yakni Kota Palembang dan Kota Surabaya. Sedangkan, lima wilayah kota administrasi hanya mampu masuk dalam daftar 14 besar kota terbersih.
Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, mengatakan gagalnya DKI mendapatkan Piala Adipura disebabkan oleh adanya perubahan dalam kriteria penilaian. “Tahun ini ada kriteria tambahan yaitu penilaian kualitas udara dan kualitas air," ucap Fauzi Bowo, Selasa (7/6).
Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, mengakui hal tersebut akan dijadikan introspeksi bagi pemerintahan di wilayah kota administrasi dan juga Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). “Ini harus dijadikan cambuk besar bagi seluruh jajaran Pemprov DKI untuk melakukan perbaikan ke depan,” ucapnya.
Pada tahun 2011 ini, penerima Piala adipura menurun. Banyaknya penerima Piala Adipura 2010 yakni sebanyak 140 daerah membuat banyak pihak meragukan keakuratan penilaian. Oleh sebab itu, kriteria Adipura tahun ini diperketat oleh Kementerian Lingkungan Hidup.
Penilaian Piala Adipura 2011 dilakukan oleh tim secara silang dari daerah yang berbeda. Sebagai contoh untuk penilaian kota/kabupaten di Jawa, penilaian dilakukan oleh tim penilai dari Sulawesi.
Piala Adipura 2011 diikuti 378 kabupaten/kota di Indonesia. Hasil seleksi tahap pertama meloloskan 180 kabupaten/kota. Dari 180 Kabupaten/kota, jumlah yang lolos hanya 62 kabupaten/kota. Penerima piala Adipura kategori kota metropolitan dua kota, kategori kota besar dua kota, kategori kota sedang 17 kota/kabupaten dan kota kecil sebanyak 42 kota/kabupaten.