REPUBLIKA.CO.ID, PULOGADUNG -- Pedagang beras di Pasar Induk Beras dan Palawija Cipinang keluhkan sepinya pasar. Hal ini lantaran bulan ini sedang maraknya ajang perhelatan tahunan Pekan Raya Jakarta.
Salah satu pedagang beras Pak De Jumin (56) mengaku setiap kali PRJ digelar, permintaan menjadi turun. "Kalau ada PRJ dagangan jadi sepi," ujarnya pada Republika, Kamis (16/6).
Ia memprediksi ketika PRJ digelar, banyak keluarga yang lebih senang menghabiskan uangnya di pesta rakyat tersebut. Selain itu dirinya menambahkan, masa tahun ajaran baru juga membuat dagangannya menurun. "Mereka makan sih tetap makan, tapi mungkin lebih diprioritasin ke PRJ sama buat beli seragam," ungkap pemilik toko UD Panti Jaya ini.
Hal senada diungkapkan Hasan (65). "Saya memang kurang tahu pasti apa hubungannya, tapi ya memang begini kenyataannya. Tiap ada PRJ, pasar pasti jadi sepi," katanya. Ia mengakui penurunan omset bisa mencapai setengah dari pendapatannya perbulan.
"Kalau sebulan biasanya dapat Rp 10 juta, ada PRJ bisa turun sampai setengahnya," papar bos yang memiliki enam karyawan ini.
Pemilik Toko Sumber Rejeki, William (33) juga mengamini apa yang dikatakan rekan sepekerjaannya. "Dari tahun ke tahun memang begini keadaannya, ada PRJ dagangan beras jadi sepi. Kami juga heran, masa iya pas PRJ mereka tidak makan?," katanya, heran.