REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Arena Pekan Raya Jakarta kini dirasakan kehilangan jatidirinya. Pesta rakyat yang seyogyanya menjadi ajang hiburan rakyat ini dinilai belum bisa memberikan hiburan bagi rakyat.
"PRJ yang sekarang lebih banyak komersilnya dibandingkan hiburan rakyatnya," tutur Ketua PWNU DKI Jakarta, Djan Faridz saat dihubungi Republika, Senin (27/6).
Djan mengatakan bahwa tujuan dari PRJ saat ini tidaklah jelas. "Tujuan PRJ sebenarnya apa. Kalau ingin membuat hiburan rakyat ya buatlah pesta rakyat. Kalau mau membuat pameran dagang, ya buatlah pameran dagang. Jangan seperti gado-gado," jelasnya.
Menurutnya keberagaman isi dari PRJ inilah yang membuat tiket masuk PRJ menjadi mahal. Ia menyebut tujuan awal dari PRJ sebagai ajang tahunan untuk menghibur rakyat tidak bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. "PRJ kini hanya bisa dinikmati oleh kalangan menengah ke atas," ujar Djan.
Djan berharap agar ke depannya PRJ bisa dirasakan oleh seluruh rakyat. "PRJ kan pada dasarnya dibuat untuk merayakan HUT DKI, jadi jangan sampai hal tersebut hanya dirasakan oleh kalangan tertentu saja," katanya.