REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- Polisi menghimbau masyarakat untuk berhati-hati membeli semen. Hal ini disampaikan terkait pengungkapan kasus pemalsuan merek semen di Pademangan, Jakarta Utara.
Kepala Sub-Direktorat Industri dan Perdagangan Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, AKBP Sandi Nugroho, mengatakan, polisi telah menangkap empat pelaku terkait kasus ini. Disinyalir, katanya, para pelaku sudah melakukan kegiatan pemalsuan merek ini sekitar dua tahun. "Mereka menjual semen dengan harga lebih murah," katanya di Mapolda Metro Jaya, Senin (27/5).
Menurut Sandi, dalam sehari mereka bisa menghasilkan sekitar 600 sak. Semen palsu dijual lebih murah dari harga pasaran dengan merek sama. Perbedaan harga ini, katanya, patut dicurigai oleh pembeli. Karena, bisa saja semen yang dibeli tidak sesuai dengan peruntukannya. "Semen curah berbeda dengan semen dalam sak," katanya.
Sandi mengatakan, semen curah biasanya sudah terkontaminasi oleh udara. Sehingga kualitasnya sudah menurun dan berbeda dengan kualitas semen dalam sak. Pelaku juga, kata Sandi, diduga mengepak karung dengan takaran yang tidak jelas.
Perbedaan semen merek palsu ini, menurut Sandi, dapat dilihat dari tampilan fisik karung. Seperti warna dan cap merek yang tertera dikarung. Menurutnya, semen bermerek palsu, warna dan cap mereknya tampak lebih pudar dibandingkan merek asli.
Selain itu, kata Sandi, ketebalan bahan kantung semen pun berbeda. Kantung semen asli, menurutnya, berbahan lebih tebal, tidak mudah rusak dan tahan banting. Sementara yang bermerek palsu, kata dia, bahan kantung lebih tipis dan mudah sobek, karena ada yang menggunakan kertas bekas. "Jadi jika kantung mudah sobek, ada indikasi palsu," katanya.