REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Jumlah kasus kebakaran di DKI Jakarta meningkat hingga 2,7 persen bila dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu jumlah kasus kebakaran sebanyak 273 kasus. Sedangkan untuk bulan Januari hingga Juni 2011 ini setidaknya telah terjadi 300 kasus kebakaran yang melanda ibukota.
"Rata-rata perhari terjadi satu peristiwa kebakaran di Jakarta," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) DKI Jakarta, Paimin Napitulu, Sabtu (9/7).
Menurut Paimin, kebakaran yang terjadi di Jakarta banyak diakibatkan oleh kondisi instalasi listrik yang sudah tidak layak pakai. Kondisi ini dapat menimbulkan terjadinya korleting listrik yang berujung kebakaran.
Melihat banyaknya kasus kebakaran yang terjadi di Jakarta, sudah seharusnya penanganannya dilaksanakan secara cepat dan tepat. Namun Paimin mengaku ada kendala-kendala yang dihadapi saat harus memadamkan api. Kendala tersebut berupa kondisi infrastruktur yang tidak lagi memadai. "Dari 1.493 unit hidran yang tersebar di DKI, 60 persen atau sekitar 896 unit dalam keadaan rusak," ungkapnya.
Paimin mengatakan rusaknya hidran mayoritas disebabkan ulah warga yang tidak bertanggung jawab. Tutup kuningan hidran banyak yang hilang karen dicuri warga. Hal ini menyebabkan hidran rusak dan tidak bisa digunakan.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dalam melakukan hal-hal yang rawan menimbulkan kebakaran. Selain itu, ia juga meminta agar jangan menggunakan listrik yang melebihi kapasitas kemampuan.