REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG--Sebanyak 29 bayi usia dibawah lima tahun di Kota Tangerang Selatan, Banten, mengalami gizi buruk yang disebabkan kurangnya asupan makanan.

Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Khairati di Tangerang Senin, mengatakan penyebab gizi buruk yang dialami ke 29 balita tersebut yakni kurangnya asupan makanan ergizi selama dalam kandungan dan masa pertumbuhannya.

Saat ini, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, telah melakukan pengawasan dan pemantauan melalui kader posyandu dengan pemberian makanan tambahan berupa susu, biskuit sereal dan vitamin.

Selain menderita gizi buruk, Khairati menambahkan, bila ke 29 balita tersebut pun mengalami penyakit seperti TBC dan kelainan usus. Kader posyandu sudah kami aktifkan dan meminta untuk melakukan pengawasan secara penuh agar kondisi ke 29 balita terjaga kesehatannya," katanya.

Selain melakukan pengawasan kepada 29 balita, Dinas Kesehatan juga memantau kondisi 100 balita lainnya yang dinilai perlu mendapatkan tambahan asupan gizi. enurutnya, jumlah balita penderita gizi buruk di daerah hasil pemekaran Kabupaten Tangerang ini telah mengalami penurunan drastis. Pada tahun 2010 lalu penderita gizi buruk mencapai 129 Balita.

Sedangkan, untuk kebutuhan program tersebut, alokasi anggaran pengadaan PMT mencapai Rp 300 juta yang proses lelangnya akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat.

"Selain itu kami juga mendapat dana operasional kesehatan dari pusat untuk PMT bagi Balita dengan kasus kelainan bawaan. Saat ini anggaran dirasa masih cukup. Namun, jika nanti sasaran PMT naik, kami akan mengalokasikan dalam anggaran perubahan," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika