REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar sampai saat ini belum menentukan kandidat calon Gubernur DKI Jakarta. Penentuan DPP akan dilakukan berdasarkan hasil survei publik yang akan diadakan pada Oktober mendatang. Hal ini disampaikan anggota komisi 1 DPR-RI Fraksi Partai Golkar, Tantowi Yahya.
Tantowi mengatakan, mekanisme survei merupakan cara paling logis dan fair bagi DPP untuk menentukan siapa wakil partai yang layak maju dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta. “Survei adalah metode yang ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan keakuratannya,” ujarnya kepada Republika.
Tantowi percaya partai akan menetapkan calon yang memiliki tingkat elektabilitas dan popularitas tertinggi dari Survei. Sebab, menurutnya, maju sebagai calon gubernur bukan lah hal main-main. “Tidak bisa setengah-setengah. Nama baik partai taruhannya.”
Terkait dukungan DPD Golkar DKI Jakarta kepada Priya Ramadhani, Tantowi mengaku tidak merasa khawatir. Dukungan itu menurutnya merupakan hal wajar mengingat posisi Priya yang menjabat sebagai ketua DPD Partai Golkar Jakarta. “Pencalonannya (Priya Ramadhani) wajar saja. Karena, memang dia ketuanya.”
Tantowi menerangkan, sampai sejauh ini sudah ada tiga nama bakal calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Golkar, Aziz Syamsudin, Priya Ramadhani, dan dirinya. Jumlah ini menurutnya sangat fleksibel, tergantung dari peluang politik masing-masing calon. “Calonnya bisa berkurang atau mungkin malah bertambah,'' ujarnya.
Tantowi sendiri mengaku optimis bisa lolos dalam survei Oktober nanti. Dia menyatakan akan berusaha semaksimal mungkin untuk merebut hati warga Jakarta. Namun, bila ternyata dia tidak berhasil memenuhi harapan warga Jakarta dalam survei, Tantowi mengaku akan legowo menerima hasil itu.
Dia juga berjanji akan mendukung siapapun calon yang mendapat dukungan dari DPP Partai Golkar. “Sebagai kader yang baik saya akan patuh pada keputusan partai".