Rabu 24 Aug 2011 18:36 WIB

Anggota Kelompok Pembius Penumpang Bandara Ditangkap

Rep: C08/ Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Polisi meringkus dua orang anggota kelompok pelaku kejahatan pembiusan. Dalam beraksi mereka biasa menyasar para penumpang di bandara.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Gatot Eddy Pramono, mengatakan, kelompok pembiusan ini biasa beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta. Modusnya, dengan mengajak penumpang yang turun dari pesawat untuk pulang bersama. "Biasanya menyasar yang bertujuan ke luar Jakarta," katanya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (24/8).

Dari kelompok pembiusan ini, Gatot mengatakan, polisi sudah menangkap dua pelaku berinisial SU alias Ciko (34) dan SU alias Daglek (40). Keduanya ditangkap Selasa (23/8) di Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur. Keduanya kemudian dibawa dan ditahan di Polda Metro Jaya.

Menurut Gatot, setiap orang dalam kelompok pembiusan ini mempunyai peran masing-masing. Seperti Ciko, katanya, yang bertugas untuk meracik jamu yang telah dicampur obat tidur. Sementara Daglek, berperan sebagai supir yang berpura-pura akan mengantarkan korban ke tempat tujuan.

Para pelaku ini, kata Gatot, memulai aksinya dengan mencari calon korban di bandara. Biasanya, pelaku akan bertanya arah yang dituju para calon korbannya. Jika ke luar Jakarta, katanya, pelaku kemudian mengajak korban untuk pulang bersama. "Jadi pelaku pura-pura punya tujuan pulang yang sama," kata dia.

Setelah itu, kata Gatot, pelaku kemudian mengajak korban untuk naik taksi. Di dekat bandara, tiba-tiba pelaku mengajak penumpang lain yang ia katakan searah tujuannya. Menurut Gatot, penumpang itu sebenarnya merupakan kelompok dari pelaku. Dari sana, kemudian pelaku mengajak korban menuju daerah tertentu. "Kasus terakhir diajak ke Rawasari (Jakarta Timur)," katanya.

Di Rawasari, menurut Gatot, telah menunggu anggota kelompok lainnya yang membawa mobil. Mobil ini dikemudikan oleh Daglek. Saat itu kemudian para pelaku mengajak korban untuk turun dari taksi dan naik ke mobil yang dikemudikan Daglek.

Saat di perjalanan, mobil tiba-tiba berhenti di tempat penjual jamu. Saat itu, Ciko menjalankan aksinya dengan menawarkan korban minum jamu. "Semua minum, namun yang korban sudah dicampur obat," kata dia.

Setelah minum, menurut Gatot, korban kemudian diajak kembali ke dalam mobil. Ketika korban mulai tak sadarkan diri, pelaku merampas semua barang milik korban. Korban ini kemudian diturunkan di suatu daerah. Kasus terakhir, korban diturunkan di Cakung,

Gatot mengatakan, dari keterangan tersangka, aksi ini serupa sudah dilakukan sebanyak tiga kali di Bekasi, Jakarta Utara dan Jakarta Timur. Kini, polisi masih mengejar tiga orang lainnya yang diduga tergabung dalam kelompok pembiusan ini, berinisial K, R, AL. "Mudah-mudahan bisa kita ungkap," kata

Dari kedua tersangka, polisi menyita berbagai barang bukti. Seperti, dua unit laptop, 14 kartu ATM, 3 STNK sepeda motor, 15 telepon genggam, jam tangan dan beberapa lembar mata uang asing. Selain itu, polisi juga menyita beberapa dokumen, koper dan bungkus jamu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement