Jumat 02 Sep 2011 21:51 WIB

Ke Jakarta, Apa yang Kau Cari?

Rep: Satya Festiani/ Red: cr01
Pendatang yang baru tiba di salah satu terminal Ibukota Jakarta, Jumat (2/9).
Foto: Republika/Imam Budi Utomo
Pendatang yang baru tiba di salah satu terminal Ibukota Jakarta, Jumat (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Arus balik lebaran mulai terlihat di stasiun dan terminal. Arus balik memang belum mencapai puncaknya. Tetapi ribuan orang datang ke Jakarta setiap harinya, baik melalui kereta maupun bis.

Di antara pelaku arus balik itu, ada beberapa yang merupakan pendatang baru di Jakarta. Mereka bisa dibedakan dari warga yang telah menetap di Jakarta. "Biasanya mereka terlihat kebingungan ketika turun dari bis," ujar Agus, pekerja terminal.

Pendatang baru itu ada yang datang bersama keluarga, ada pula yang datang sendirian atau berdua dengan temannya. "Setiap tahun setelah lebaran, pasti banyak pendatang baru," kata lelaki yang telah bekerja di terminal Kampung Rambutan sejak 1980 itu. "Mereka kebanyakan datang dari Banjar untuk jadi pembantu di Jakarta."

Salah satunya adalah Anita (20), warga Tasikmalaya. "Saya baru ke sini untuk pertama kalinya," tuturnya. Ia datang dengan temannya yang juga baru pertama kali datang ke Jakarta. Mereka tampak kebingungan ketika turun dari bis. Mereka mengaku mau ke Cimanggis, dan akan bekerja menjadi baby sitter.

Syukur bagi mereka karena telah memiliki tujuan, walaupun baru pertama kali menginjak Jakarta. Ada juga beberapa pendatang yang baru menjejakkan kaki di Jakarta dan tidak tahu akan kemana. Haira (21) contohnya. Ia datang dari Pelabuhan Ratu sendirian, dan belum tahu mau bekerja apa di Jakarta. "Datang saja dulu," selorohnya.

Hal serupa juga dialami oleh pemuda asal Banjar bernama Rian (18). Ia datang ke Jakarta tanpa pekerjaan yang jelas. Alasannya pergi ke Jakarta adalah karena rasa penasarannya. "Ingin tahu bagaimana rasanya kerja di Jakarta," dalihnya.

Tetapi untung baginya karena ia memiliki kakak yang sudah terlebih dahulu tinggal di ibukota. "Kakak saya jualan di Jakarta. Jika belum mendapat pekerjaan, saya mungkin akan membantu kakak berjualan."

Di terminal Kampung Rambutan, ditemukan pula keluarga yang baru pertama kali datang ke Jakarta. Keluarga yang datang dari Garut itu terdiri dari ibu, bapak, dan satu anak perempuan mereka yang telah dewasa. Mereka datang ke Jakarta dengan berbekal pakaian yang dibungkus kardus dan karung.

Ketika turun dari bis, anak perempuan itu terduduk di pinggir jalan karena mabuk darat. Ia mengaku jarang naik bis. Keluarga itu kebingungan akan pergi kemana. "Mungkin ke saudara dulu di Depok," kata si ibu.

Mereka semua adalah contoh kecil dari sekian banyak pendatang baru di Jakarta, yang mencoba meraih mimpi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement