REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kegiatan Safari Ramadhan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo selama bulan Agustus 2011 lalu dinilai sarat dengan muatan politis. ''Meski dibuat dalam kapasitas Fauzi Bowo sebagai Gubernur DKI, namun jelas sarat kepentingan politik pribadi untuk mendapat kembali simpati umat Islam Jakarta,'' tandas Nova Andika, Ketua Indonesian Bureaucracy and Service Watch (IBSW) atau Pemantau Birokrasi dan Pelayanan Publik Indonesia dalam siaran pers yang diterima Republika di Jakarta, Rabu (7/9).
Menurut Nova, IBSW mengikuti sebagian kegiatan safari Ramadhan Foke pada 29 titik di seluruh DKI Jakarta, sejak tanggal 5 hingga 25 Agustus pada acara buka puasa bersama dan shalat tarawih. ''Foke melakukan safari Ramadhan sejak 1 Agustus hingga 29 Agustus dan juga melakukan pada beberapa tempat safari di waktu subuh dan siang hari yang tidak kami pantau,'' ucapnya.
Dari pemantauan di 29 Titik atau Masjid, menurut Nova, Foke secara langsung maupun melalui imam masjid dan penceramah, menyelipkan himbauan untuk dapat kembali memilihnya menjadi Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2012. ''Bahkan masjid telah berubah fungsi menjadi arena “Yel Yel” untuk kemenangan Foke, seperti yang terlihat pada acara shalat tarawih di masjid Manarul Amal di Meruya Selatan pada tanggal 14 Agustus,'' ungkap Nova.
Saat itu, menurutnya, penceramah KH Agus Darmawan mengatakan “Indonesia butuh pemimpin seperti Fauzi Bowo, karena mereka-merekalah sebagai paku dunia,” dan ia mengajak Jamaah untuk menjawab yel-yelnya seperti “Foke...Yess!! Foke... Yess !! yang lain... No!!” Ia lalu mengajak para jamaah untuk memilih Foke dengan ajakan seperti, “Pilihlah Foke sebagai pemimpin kita selanjutnya, agar Jakarta berkah,”. Hal ini sangat rentan mem-fragmentasi kelompok-kelompok muslim dalam rumah Allah yang seharusnya bebas dan tidak terbelenggu dengan kepentingan politik kelompok sempit yang sangat berpotensi memecah belah umat Islam.
Foke juga dituding jor-joran dana dengan baju 'bantuan masjid' dan sumbangan anak yatim'.