Ahad 11 Sep 2011 20:23 WIB

Dua Pekan Setelah Lebaran, Air Galon Masih Sulit Didapat

Rep: c26/ Red: cr01
Seorang warga membawa air kemasan galon di Rumah Susun Tambora, Jakarta Barat (ilustrasi).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Seorang warga membawa air kemasan galon di Rumah Susun Tambora, Jakarta Barat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGSEL – Hingga dua pekan usai Idul Fitri 1432 H, Ahad (11/9), air mineral kemasan jenis galon masih sulit didapatkan. Kelangkaan air mineral ini sudah terjadi sejak sebelum lebaran.

Seperti yang terjadi di wilayah Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Salah satu pemilik toko kelontong, Sri, mengaku kesulitan mencari air galon untuk dijual kembali. Kesulitan ini sudah ia rasakan bahkan sejak awal bulan Ramadhan. "Biasanya saya bisa ngisi sampai 60 galon, sejak puasa dibatasi hanya 25 galon," ujarnya.

Sri menuturkan, biasanya terjadi kenaikan permintaan air galon saat bulan puasa. Begitu juga saat lebaran. Ia menduga, sulitnya mencari air galon disebabkan adanya pembatasan truk untuk melintas saat musim mudik. Setelah lebaran, kelangkaan terjadi karena stok gudang di agen yang mulai kosong. Belum lagi saat ini sedang terjadi musim kemarau.

Untuk memenuhi permintaan konsumen, ia terpaksa mendatangi sendiri agen tempat ia biasa membeli air galon dengan kendaraan pribadi. Sebelumnya, ia sampai harus berkeliling untuk mendapatkan stok air galon hingga ke Bintaro. Kelangkaan ini terutama untuk air galon bermerek Aqua.

Menurutnya, pihak agen tidak bisa mengantar ke para pengecer sebab sopir terbatas dan beberapa dari mereka masih menikmati jatah libur lebaran. Karena kapasitas kendaraan yang terbatas, Sri hanya mampu mengangkut 30 galon. Dari jumlah tersebut, biasanya agen hanya menjual sebanyak 10 sampai 15 galon.

Jumlah tersebut tidak tetap. Kerap kali ia hanya mendapat jatah lima galon. "Katanya untuk dibagi-bagi ke langganan yang lain. Kalau datang ke agen yang bukan langganan bahkan tidak akan dikasih," ungkap Sri.

Permintaan yang tinggi membuat air galon yang dijualnya laku keras. Hanya dalan waktu dua hari, 25 air galon yang ia jual langsung habis. Sebenarnya, harga air galon di tingkat agen tidak mengalami kenaikan yang berarti.

Harga yang ia dapatkan di tingkat agen berkisar Rp 9.500-Rp 10.500. Ia menjual ke konsumen dengan harga Rp 11.000, lalu naik menjadi Rp 12.500. Dan terakhir, ia menjual dengan harga Rp 13.000.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement