Senin 12 Sep 2011 12:44 WIB

Dewan Transportasi Kota Jakarta Dukung Kenaikan Tarif Kopaja AC

Rep: C10/ Red: Johar Arif
Kopaja AC
Foto: Republika
Kopaja AC

REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH -- Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) mendukung kenaikan tarif Kopaja AC. DTKJ berharap Surat Keputusan mengenai kenaikan tarif ini bisa segera dikeluarkan.

Ketua DTKJ, Azas Tigor Nainggolan, mengatakan tarif Rp 2.000 tidak mampu menutupi biaya operasional bus. "Masa Rp 2.000 mau pakai AC," ujarnya, Senin (12/9).

Tigor menambahkan, setiap harinya Kopaja AC nombok biaya hingga Rp 900 ribu. Apabila kondisi ini terus dibiarkan, maka keberlangsungan Kopaja AC tidak akan lama. "Kalau begini terus bisa bangkrut," katanya.

Sebelumnya, pihak Kopaja AC mengajukan tarif sebesar Rp 7.400. Namun angka ini dinilai Tigor terlampau mahal. Sebab itu, DTKJ merekomendasikan Rp 6.000 hingga Rp 7.000 sebagai usulan tarif baru. "Dengan tarif baru ini, akan tersedia layanan yang nyaman," ucap Tigor. Tarif ini memang lebih mahal dibanding tarif bus Transjakarta. Ini karena tarif bus Transjakarta sudah disubsidi. Awalnya tarif Transjakarta sebesar Rp 6.500. Setelah disubsidi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp 3.000, kini tarif menjadi Rp 3.500.

Tarif Rp 6.000, menurut Tigor, merupakan tarif yang masuk akal. "Dengan tarif ini, toh sopir tidak ugal-ugalan di jalan karena kejar setoran," katanya.

Apabila nantinya tarif ini tidak disetujui, maka Tigor menyerahkan semuanya ke pasar. "Kalau tidak setuju, warga bisa naik kopaja yang tidak ber-AC," ujar Tigor.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement