REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Pemilik rumah pembuatan sabu-sabu di Jalan Pajajaran, Sentul City dikenal tertutup. Si empunya rumah bahkan tidak pernah bergaul atau memperkenalkan diri dengan tetangga sejak tinggal di rumah tersebut.
Demikian disampaikan salah seorang tetangga yang mengaku bernama Ibu Indra (84) kepada Republika. "Selama ini saya jarang lihat penghuninya," ujarnya Senin (12/9).
Ia menambahkan, penghuni rumah itu selama ini jarang terlihat menempati rumahnya. Kalaupun datang, si empunya rumah biasanya langsung memasukkan mobilnya ke dalam garasi. "Kalau sedang menyiram tanaman di malam hari kadang saya lihat beberapa kali. Itu pun dia langsung masukkan mobilnya ke dalam garasi."
Ketika terjadi penggerebekan, Bu Indra sempat mendengar kegaduhan. Namun kala itu dia tidak berani keluar rumah karena takut. "Saya sempat dengar suara grudak gruduk tapi tidak berani keluar," tuturnya.
Wanita tua ini menambahkan, selama ini tidak pernah menaruh curiga pada tetangga sebelah kiri rumahnya. Dia mengaku sangat terkejut ketika tahu kalau rumah tetangganya itu merupakan pembuat sabu-sabu. "Nggak ada yang aneh kok. Saya juga tidak mencium bau-bau mencurigakan apa pun," ujarnya.
Menurut dia, penghuni terakhir rumah tersebut adalah seorang warga negara Korea. Namun orang Korea itu sudah pindah sejak sebelum bulan puasa.
Sementara itu, Kapolsek Babakan Madang, AKP Lukito, mengatakan penghuni rumah tersebut sudah tinggal sejak tiga pekan. Para penghuni rumah belum melaporkan kedatangannya ke petugas RT dan RW setempat. "Dia tidak melapor kepada RT dan RW," kata Lukito.
Lukito juga membenarkan jika di dalam rumah tersebut terdapat barang-barang yang mencurigakan. "Ada tabung satu inchi dan semacam kaleng-kalengan. Tapi saya kurang paham itu tabung apa."
Sebagaimana diketahui, pada Ahad (11/9) petang kemarin, tim dari Badan Narkotika Nasional (BNN) menggerebek sebuah rumah yang dijadikan tempat pembuatan narkoba berjenis sabu-sabu. Rumah tersebut terletak terletak di kawasan Sentul City, Cluster Golf Mediterania, Jalan Pajajaran No. 55, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
Pihak BNN berhasil menangkap tiga orang warga negara asing yang diduga sebagai pemilik usaha haram tersebut.
