REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sebanyak 32 ribu desa yang tersebar di seluruh pelosok Tanah Air telah "kring" alias terpasang sambungan telepon sampai akhir 2010 melalui program Desa Berdering dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
"Total sampai akhir Desember 2010, khusus untuk Desa Berdering jumlahnya sebanyak 32 ribu desa," kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Gatot S Dewa Broto, di Jakarta, Jumat.
Gatot mengatakan, program desa berdering paralel dilaksanakan dengan desa informasi dan desa pintar yang sampai tutup tahun ini jumlahnya mencapai 5.748 desa. Sampai Juni 2011, pihaknya menargetkan jumlah desa berdering akan naik menjadi sebanyak 33.256 buah yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia sesuai dengan program Universal Service Obligation (USO).
"Total desa di seluruh Indonesia berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2008 sebanyak 72 ribu desa, dengan adanya desa berdering 32 ribu desa kami harap itu bisa menjembatani dan kami harapkan secara bertahap seluruh desa akan terakses telekomunikasi ke depan," katanya.
Pihaknya menargetkan secara bertahap desa-desa yang belum tersentuh akses telekomunikasi akan "kring" atau tersambung jaringan telekomunikasi melalui program Desa Berdering. Desa berdering merupakan bagian dari program Kewajiban Pelayanan Universal (KPU/USO) yang terdiri atas tujuh paket pekerjaan untuk 32 provinsi di Indonesia.
Program tersebut diupayakan sebagai salah satu program pemerataan akses informasi terutama di daerah-daerah terpencil yang selama ini kesulitan mengakses informasi. Misalnya karena berada di kawasan perbatasan atau juga di kawasan blank spot.