Jumat 16 Sep 2011 09:38 WIB

Pemprov DKI Dinilai Lamban Perbaiki Gedung Sekolah Rusak

Rep: C10/ Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dinilai lamban memperbaiki gedung sekolah yang rusak di Jakarta. Terbukti, masih ditemukannya gedung sekolah yang kurang layak pakai, seperti yang terjadi pada SD Negeri 14 Cawang, Jakarta Timur.

“Pemerintah Jakarta harus tanggap dan cepat bertindak,” ujar Anggota DPD RI dari DKI Jakarta, Djan Faridz.

Dirinya mendesak Pemprov DKI segera memperbaiki gedung-gedung sekolah yang rusak. Perbaikan gedung tak bisa ditunda-tunda lagi karena dikhawtirkan akan membahayakan keselamatan peserta didik dan juga tenaga pengajar.

Djan mengatakan sebagian  gedung sekolah di Jakarta dibangun pada 1970 dan 1980an. Gedung-gedung tua itu perlu dihancurkan dan dibangun baru. Selain itu, gedung sekolah perlu dilengkapi dengan laboratorium, perpustakaan, dan sarana multimedia untuk menunjang proses belajar mengajar.

Djan sungguh menyayangkan kelambanan Pemprov DKI memperbaiki gedung sekolah ini. Pasalnya selama 2010, kata dia, gedung sekolah yang memenuhi standar hanya 60 persen.

Kinerja buruk tersebut tak sepadan dengan anggaran pendidikan yang dialokasikan pemerintah Jakarta. Sekitar 26,41 persen APBD Jakarta atau sekitar Rp 7,5 triliun dialokasikan untuk pendidikan. Artinya, anggaran pendidikan mendapat porsi terbesar dalam pembangunan.

“Anggaran pendidikan dialokasikan cukup besar. Maka, tak ada alasan pemerintah menunda perbaikan atau renovasi gedung sekolah yang rusak,” ucap Djan.

Kepala Suku Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Timur, Abdul Rasyid, menyatakan pemerintah tahun ini belum menganggarkan renovasi total atau berat gedung sekolah tersebut. Dia mengaku telah berulang kali mengajukan ke Dinas Pendidikan Jakarta.

Kondisi SD Negeri 14 Cawang rusak. Langit-langit gedung bolong dan lepas. Bahkan, satu ruang kelas yang biasa digunakan murid kelas V sejak setahun lalu tak digunakan karena seluruh langit-langitnya hancur dan atapnya bocor.

Atap ruang kelas III dan IV juga bolong dan terbuka. Sehingga, air masuk ke ruang kelas bila hujan. Hampir semua pintu kelas di sekolah tersebut rusak dan beberapa pintu ditambal kayu.

Gedung SD Negeri 14 Cawang dibangun pada 11 Desember 1986. Rehabilitasi pernah dilakukan pada 2005. Sekolah dibangun di lahan seluas 5.770 meter persegi. Sedangkan, luas bangunan 1.944 meter persegi.

Kerusakan terjadi setahun setelah rehabilitasi. Terutama, pada langit-langit dan pintu kelas. Proses belajar mengajar terhambat jika hujan. Peserta didik harus menggeser meja dan kursi ke wilayah bebas tetesan air hujan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement