REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dua polisi gadungan, Nur Cahyo (33 Tahun) dan Heri (28 Tahun) diamankan anggota Satreskrim Polsek Pondok Aren Tangerang Selatan, Selasa (20/9) malam. Dari tangan keduanya, petugas mengamankan sebuah senjata api jenis FN mainan, Handy Talkie dan seragam polisi Brimob lengkap dengan pangkat Brigadir.

Kedua tersangka ditangkap petugas di Jalan Raya Cut Nyak Dien, Perumahan Bintaro Sektor 8, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan. Brimob gadungan yang tinggal di Kampung Cisauk, Kabupaten Tangerang itu ditangkap setelah menganiaya Jumri (23 Tahun), seorang pengusaha barang bekas.

Awal peristiwa, penganiayaan yang dilakukan dua brimob gadungan itu terjadi ketika Jumri hendak menebus sepeda motor miliknya yang digadaikan pada Nur Cahyo. Keduanya bertemu di daerah Pondok Aren, Tangsel.

Namun, bukannya menyerahkan sepeda motor korban, brimob gadungan yang datang bersama temannya, Heri, tidak suka jika korban menebus sepeda motornya. Kedua Brimob gadungan itu menganiaya Jumri hingga babak belur. Jumri akhirnya melapor kepada Kepolisian Pondok Aren. "Sepeda motor saya digadaikan ke Nur Cahyo. Namun ketika ingin ditebus, pelaku memukuli saya" ucap Jumri.

Mendapat laporan ada oknum brimob menganiaya, anggota Satreskrim Polsek Pondok Aren bergegas mencari tersangka. Pada saat ditangkap Nur Cahyo mengenakan pakaian polisi lengkap dengan pangkat Brigadir. Namun ternyata mereka tak bisa menunjukan Kartu Tanda Anggota brimob. Oleh petugas, kedua Brimob gadungan tersebut digelandang ke Polsek Pondok Aren untuk dimintai keterangan.

"Ketika kami amankan salah satu dari tersangka mengenakan seragam polisi. Saat diminta menunjukan Kartu Tanda Anggota, keduanya tidak bisa menunjukannya ke petugas,"ungkap Kapolsek Pondok Aren, Kompol Viktor Alexander Lateka.

Kini, anggota Brimob gadungan tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polsek Pondok Aren. Diduga aksi penipuan yang dilakukan oleh kedua tersangka yang mengaku sebagai angg

Ikuti Whatsapp Channel Republika