REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan perhatian serius guna meningkatkan pelayanan bus Transjakarta kepada publik. Salah satu masalah ialah jalur yang belum steril dari para pengguna kendaraan bermotor lainnya.
Hambatan utama lain yakni terbatasnya pasokan bahan bakar gas (BBG) dan jumlah armada yang belum memadai.
"Dinas Perhubungan DKI telah membentuk satuan petugas (satgas) sterilisasi jalur busway.
Mereka akan bertugas menjaga ruas jalan busway agar tidak dilintasi oleh kendaraan bermotor lainnya," ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Udar Pristono kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (29/9).
Selain itu, kata Pristono, Dishub DKI juga akan melakukan pembenahan di ruas jalan dengan melakukan peningkatan tinggi separator. Rencananya, proyek peningkatan separator akan dilaksanakan pada tahun 2012 mendatang. "Separator jalur busway ditinggikan agar tidak bisa dilintasi oleh kendaraan bermotor lainnya," ujarnya.
Penanganan masalah pasokan gas yang terbatas, lanjut Pristono, akan mulai teratasi dengan dioperasionalkannya empat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBBG) daughter berupa mobil tanki gas mobile.
"Dishub DKI telah menganggarkan dana pembelian bus gandeng busway secara bertahap. Pada penghujung tahun 2011, akan beroperasi 44 bus gandeng baru serta tahun 2012 akan ditambah lagi sebanyak 60 unit bus gandeng," paparnya.
Ia menambahkan, penambahan armada busway ditujukan guna meningkatkan pelayanan transportasi bagi warga ibukota. "Diharapkan, semakin baiknya pelayanan transportasi umum massal akan merubah pola pengguna kendaraan bermotor pribadi beralih menggunakan busway," tambah Pristono.