REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Ancaman teror bom terhadap sejumlah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Bogor tidak perlu ditanggapi serius.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Kabupaten Bogor, Karyawan Faturachman, Rabu (5/10). "Ancaman itu tidak usah dibesar-besarkan," katanya seusai menghadiri acara HUT TNI ke-66 di Lapangan Sempur Kota Bogor.
Menurut Faturachman, ancaman itu hanya ulah orang iseng yang ingin mencari sensasi. Ada kejanggalan dalam ancaman yang disampaikan peneror melalui pesan singkat (SMS) tersebut.
Ancaman yang disampaikan peneror terlalu jelas dan gampang diantisipasi petugas keamanan. "Kalau saya yang jadi teroris, ngapain saya bilang-bilang kalau membom," kata Faturachman memberikan tamsil.
Kendati tidak menganggap serius, Faturachman mengaku jajaran pemerintah di Kabupaten Bogor beserta petugas kepolisian tetap meningkatkan pengamanan. Hal ini demi memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Sebagai informasi, pada Senin (3/10), sejumlah Puskesmas di Kabupaten Bogor, khususnya di wilayah timur, mendapat ancaman bom bunuh diri. Ancaman ini disampaikan melalui SMS kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.
"Kami akan ledakkan Puskesmas Bogor Timur dengan bom bunuh diri. Di antaranya Klapanunggal, Cileungsi, Jonggol, Cariu, Tanjungsari... Kami tidak main-main. Dulu kami gagal, tapi sekarang akan kami ledakkan dengan bom bunuh diri. Terhitung jam 9 sampai satu minggu ini," demikian bunyi SMS yang dikirim si peneror.