Ahad 16 Oct 2011 10:19 WIB

12 Ton Benih Jagung Impor Dimusnahkan

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Chairul Akhmad

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Sebanyak 12 ton benih jagung manis impor dari Thailand dimusnahkan Balai Besar Karantina Pertanian Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Selain benih jagung, Balai Karantina juga memusnahkan bibit bunga krisan asal Uganda sebanyak 7.850 pucuk dan 108 kilogram benih padi asal India dan Singapura. Diperkirakan komoditas pertanian tersebut bernilai lebih dari Rp 2 miliar.

Tindakan tersebut sesuai UU Nomor 6 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan serta Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2001 tentang Karantina Tumbuhan.

Setelah diperiksa di laboratorium karantina tumbuhan, diketahui benih-benih tersebut mengandung jenis bakteri yang belum ada di Indonesia. Bakteri tersebut adalah pseudomonas syringae pv. syringae, pantoea stewartii dan pantoea aglomerans.

Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) tersebut sangat berbahaya dan merugikan jika sampai menyebar di Indonesia. Bakteri tersebut bisa menyerang lebih dari 80 jenis tanaman seperti okra, pisang, kopi, tomat, jeruk, buncis dan tembakau. Bakteri dapat menyebar melalui tanah, udara dan air.

Apalagi iklim di Indonesia sangat cocok bagi perkembangan bakteri tersebut. Bakteri akan menurunkan kemampuan reproduksi tanaman sehingga mampu mengurangi produksi tanaman jagung hingga 40 persen. "Benih jagung masuk ke Indonesia pada Mei 2011," ujar Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Musyaffak Fauzi, di sela-sela pemusnahan benih di tempat pembakaran sampah bandara.

Kendati berbahaya bagi tanaman, Musyaffak menegaskan bakteri tersebut tidak membahayakan kesehatan manusia. Penyebarannya hanya dari tanaman ke tanaman. Pemusnahan benih dilakukan dengan cara dibakar di insinerator dengan panas 1.200 derajat celcius.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement