Senin 31 Oct 2011 18:54 WIB

DKI Belum Miliki Sistem Peringatan Dini, Warga Sulit Antisipasi Banjir

Seorang lansia, Sanuri (90) dievakuasi, Senin (3/10/2011) akibat banjir--yang terparah selama delapan tahun terakhir--menggenangi kawasan permukiman warga di RW 3, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.
Foto: Republika/Aditya
Seorang lansia, Sanuri (90) dievakuasi, Senin (3/10/2011) akibat banjir--yang terparah selama delapan tahun terakhir--menggenangi kawasan permukiman warga di RW 3, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA - Dinas Pekerjaan Umum (DPU) DKI Jakarta tidak memiliki sistem peringatan dini untuk mengantisipasi banjir untuk di dalam kota. Akibatnya, DPU tidak dapat memberikan peringatan dini unuk mengantisipasi banjir bagi warga Jakarta.

"DPU DKI baru akan memasang peringatan dini tahun ini, karena lelangnya baru selesai. Diperkirakan dananya sekitar Rp 50 juta," kata Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta Tarjuki kepada wartawan, di Jakarta, Senin (31/10).

Tarjuki menuturkan, penyebab banjir di pemukiman warga di RW 03, Kelurahan Pondok Labu disebabkan curah hujan yang tinggi (banjir lokal) bukan banjir kiriman. Curah hujan tinggi di wilayah hulu yang terjadi Minggu (30/10) malam mencapai 108 milimeter per jam. Padahal, curah hujan normal hanya pada angka 5-10 milimeter per jam.

"Curah hujan tinggi ini mengakibatkan ketinggian air mencapai 150 sentimeter menggenangi rumah warga di RT 09, RT 10, RT 11, RT 12, dan RT 14 Air mencapai puncaknya pada pukul 23.00 pada ketinggian 200 sentimeter di RT 11. Ini baru hujan lokal, belum kiriman," imbuhnya.

DPU, jelas Tarjuki, telah menyiapkan program pembangunan waduk di sekitar Kali Krukut di lahan seluas 1,68 hektar. Sekitar 9 ribu meter lahan telah dibebaskan, dan sisanya akan diselesaikan pada tahun 2012.

"Kami juga akan membuat sodetan guna mengantisipasi banjir sambil menunggu pembangunan waduk dikerjakan," jelasnya. Ia menambahkan, antisipasi genangan air Jakarta tahun ini lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.

"Pada 2007 ada 78 genangan. Setelah ada Kanal Banjir Timur kini telah berkurang 16 titik banjir. Saat ini hanya tinggal 62 titik lagi yang akan kami selesaikan bertahap," tambahnya.

Sementara Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) DKI Jakarta, Paimin Napitupulu mengungkapkan, kebutuhan logistik bagi korban bencana banjir Pondok Labu saat ini sudah didistribusikan.

"Kami juga sudah menyediakan lima perahu karet di areal banjir di Pondok Labu Serta tiga unit tenda pleton dan satu unit tenda dapur umum, ditambah satu mobil dapur umum juga telah didistribusikan ke lokasi penampungan," ungkapnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement