REPUBLIKA.CO.ID, CIPUTAT – Ribuan benih ikan air tawar ditebar di Situ Gintung, Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (6/12). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menyambung kembali tatanan ekosistem yang terputus di Situ Gintung pasca jebolnya tanggul pada 2009 lalu.
"Sekitar 23.000 bibit ikan air tawar yang disebar terdiri dari berbagai jenis ikan yakni ikan mas, nila, tawas hingga patin" ujar Pengawas Indonesian Wildlife Conservation Foundation (IWF), Dedi Sudharma.
Selain menebarkan ikan, aksi menebar kijing (anodonta woodiana) juga dilakukan. Upaya ini juga dilakukan untuk mengembalikan ekosistem Situ Gintung seperti semula. "Secara alamiah tatanan ekosistem secara perlahan akan kembali. Kami dari IWF bekerjasama dengan pemerintah Kota Tangsel ingin menyambung kembali tatanan ekosistem dengan menebar berbagai jenis ikan," imbuh Dedi.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Tangsel, Mursan Sobari, menyambut baik kegiatan tersebut. Pihaknya berharap penebaran benih ikan dan kijing dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. "Kami mengapresiasi kepedulian IWF terhadap pelestarian ekosistem di Situ Gintung. Mudah-mudahan kegiatan ini dapat memberi manfaat bagi masyarakat luas," ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan demontrasi pemanfaatan kijing dengan melakukan implan akrilik untuk bisa menghasilkan mutiara blister air tawar (fresh water pearl) kepada masyarakat. Mutiara air tawar merupakan perhiasan yang berasal dari negeri China. Agar dikenal masyarakat di daerah lain di Indonesia, Pemkot Tangsel akan menjadi bagian yang memproduksi dan memasarkan komoditi tersebut.