REPUBLIKA.CO.ID, MANGGARAI --- Rombongan Kereta (Roker) Bekasi menuntut perbaikan jadwal kereta di pagi dan siang hari. Awalnya ada 49 pemberangkatan, kini menyusut menjadi 37 pemberangkatan. Pengurangan ini menyiksa mereka, terlebih untuk rute Bekasi-Sudirman dan Bekasi-Senen-Kota.
Dalam petisinya, Agam Faturrahman selaku humas KRL Mania yang memayungi roker Bekasi, juga mendesak agar ada penambahan KRL feeder dari Manggarai-Tanah Abang dan Jatinegara-Senen. Sebanyak 245 orang telah menandatangani petisi yang disebarkan di dalam kereta oleh para Roker Bekasi.
"Kembalikan jalurnya seperti biasa, katanya kereta ditambah, kok malah gak nyaman," kata Anita sambil berteriak-teriak histeris di Stasiun Manggarai, Selasa (06/12).
Petisi ini masih ditanggapi dingin oleh pihak kereta api. Akhmad Sujadi selaku Senior Manager Security Daop 1 PT KAI, mengatakan, pihaknya belum menerima bentuk otentik petisi tersebut. Dia pun membuka diri untuk menerima masukan dari masyarakat.
"Yang jelas rutenya sudah bagus. Keterlambatan kereta akan terus dievaluasi, kami baru membentuk pondasinya," kata Akhmad.
Gangguan paling banyak terjadi di kereta meliputi infrastruktur, sinyal, petir, dan gangguan akibat pertemuan arus listrik aliran atas. Malam ini, kabel listrik aliran atas putus di Stasiun Tanjung Barat. Penumpang dari dan menuju ke Bogor terpaksa menunggu lama untuk kedatangan kereta.