REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Curah hujan kian tinggi yang mengguyur Ibukota dan adanya prediksi bencana banjir mulai Desember 2011 hingga Februari 2012 membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI terus waspada. Tak hanya menyiapkan personil yang siaga selama 24 jam untuk membantu masyarakat dalam menghadapi bencana lima tahunan ini, Pemprov DKI juga menyiapkan berbagai fasilitas kesehatan.
"Kita (Dinas Kesehatan DKI) telah menyiagakan 5.822 fasilitas kesehatan, yang dapat digunakan atau diakses secara gratis oleh masyarakat Jakarta yang menjadi korban banjir, dari tingkat provinsi sampai kelurahan," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI, Dien Emmawati, Rabu (7/12). Meski mengaku tak mengharapkan bencana banjir ini datang, Dien menuturkan, pihaknya akan tetap bersiaga. "Tidak ada salahnya jika bersiap-siap dari sekarang," kata Dien menambahkan.
Beberapa fasilitas yang telah disiapkan tersebut dituturkan Dien diantaranya mencakup, 35 unit ambulan gawat darurat, 6 unit rapid assessment, 2 unit mobil klinik, 44 ambulan PKM, 3 unit ambulan sepeda motor, 3 unit ambulan air, 44 puskesmas kecamatan, dan 294 puskesmas kelurahan.
"Kita juga telah menyiapkan 136 rumah sakit yang sudah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, lalu ada 17 rumah sakit yang telah menandatangani nota kesepahaman untuk menangani korban banjir di Jakarta," kata Dien. Menurutnya, pihak Dinkes DKI tak ingin ada warga yang terlantar dan tak mendapat pelayanan kesehatan, selama bencana banjir terjadi.
Tak hanya itu, Dinkes DKI juga dikatakan Dien telah menyiapkan sekitar 75 mobil ambulan, 219 unit radio komunikasi rig, 300 kantong mayat, 12 unit water purify, 7 paket obat-obatan, 22 tandu lipat dan 23 unit tas P3K. "Untuk itu kita berusaha menyiapkan segalanya sejak awal, untuk menghadapi kemungkinan terburuk yang mungkin saja terjadi," ujar Dien.