Jumat 09 Dec 2011 16:42 WIB

Warga Tolak Rencana Pengembang Ambil Kembali Area Paekir di Halaman Masjid Al Furqon

Rep: Muhammad Ghufron/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI--Ratusan massa dari berbagai ormas Islam menggelar apel siaga di halaman Masjid Al Furqon di Jalan Boulvar Hijau Perumahan Harapan Indah, Kecamatan Medansatria Kota Bekasi, Jumat (9/12). Mereka menolak fasilitas umum (fasum) di pelataran Masjid yang akan diambil kembali oleh pihak pengembang.

Fasilitas umum tersebut merupakan lahan parkir yang ada di depan Masjid Al Furqon. Lahan parkir seluas seribu meter persegi itu hingga kini masih menjadi sengketa antara masyarakat dan pengurus Masjid, dengan pihak pengembang, PT Hasana Damai Putra (HDP).

Imam besar sekaligus pengurus Masjid Al Furqon, Ustaz Lukmanul Hakim mengatakan, pihak pengembang akan mengubah lahan parkir tersebut menjadi pusat pertokoan. Hal itu dikhawatirkan bisa menghambat siar Islam di Perumahan Harapan Indah, karena posisi pertokoan itu akan menutupi lingkungan Masjid.

Sebelumnya, kata dia, lahan parkir tersebut telah diserahkan pihak pengembang untuk fasum di lingkungan Masjid. "Jajaran direksi HDP telah menyerahkan lahan tersebut kepada kami, dan disahkan Wali Kota Bekasi pada 2007," ujar Lukman, Jumat, (9/12).

Namun, lanjut dia, secara tiba-tiba pihak HDP meminta kembali lahan fasum tersebut dengan alasan perjanjian dengan Wali Kota tidak berdasarkan hitam di atas putih. Pihak HDP pun telah menjual lahan tersebut ke pihak ketiga untuk membangun pertokoan tiga lantai.

Warga sekitar dan pengurus Masjid sempat merundingkan untuk membeli lahan parkir tersebut. Akan tetapi, pihak pengembang tidak mau, lantaran sudah terjual dengan pihak ketiga. "Ini jelas ingin menutupi syiar Islam," kata Imam Besar tersebut.

Lukman selaku Ketua Pengurus Masjid beberapa kali meminta kepada pihak pengembang untuk bisa merundingkan permasalahan ini. Namun, tidak pernah ada tanggapan positif. Terlebih, pihak HDP melapor ke Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bekasi Kota untuk mengamankan lahan tersebut karena berstatus sengketa.

Pantauan di lapangan, ratusan massa yang menggelar apel siaga di pelataran Masjid Al Furqon tersebut berasal sari beberapa ormas Islam, di antaranya Front Pembela Islam, Front Pemuda Maluku, BKMB Bhagasasi, LPI, serta beberapa elemen santri dari Yayasan At Taqwa dan Al Furqon.

Selain menggelar apel, salah satu perwakilan dari santri At Taqwa menyebutkan, saat ini ratusan umat Islam berkumpul sekaligus mendeklarasikan persaudaraan umat muslim di Kota Bekasi.

Deklarasi juga dilakukan sebagai simbolisasi pengumpulan koin untuk membeli lahan sengketa di pelataran Masjid Al Furqon. Para deklarator apel mengancam, apabila tidak ada penyelesaian masalah status lahan tersebut, mereka akan menduduki Kantor Pemasaran HDP segera mungkin.

Aksi yang dimulai sekitar pukul 13.00 WIB ini berlangsung aman dan cukup tertib. Terlihat, puluhan aparat kepolisian dari Polresta Bekasi Kota juga menjaga ketat kegiatan tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement