Senin 26 Dec 2011 15:40 WIB

Pengamat Minta Prijanto Ungkap Alasan Mundur Sebagai Wagub

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI) Andrinof Chaniago menegaskan pengunduran Prijanto sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta merupakan puncak dari kekecewaannya selama tiga tahun terakhir ini.

"Prijanto harus berani mengungkap apa yang terjadi sebenarnya, jika tidak maka pengunduran dirinya akan menjadi kesan negatif terhadapnya," kata Andrinof di Depok, Senin.

Andrinof mengatakan selama mengamati sepak terjang Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo terkesan bahwa dia tidak mau memberikan delegasi kepada Prijanto untuk menjalankan tugas pemerintahan. "Tugas dan peran Prijanto seperti dimandulkan," katanya.

Ia juga menilai apa yang dilakukan Fauzi Bowo terhadap Prijanto dinilai sudah tidak etis, seperti selalu memberikan acara seremonial kepada sekretaris daerah atau pun deputi, bukan kepada wakil gubernur. "Foke sudah mengambil alih tugas wakil gubernur," ujarnya.

Selain itu kata dia jika Fauzi Bowo mengadakan perjalanan dinas maka tidak membuat disposisi kepada wakil gubernur untuk menjalankan pemerintahan sehari-hari.

Untuk itu kata dia Prijanto sudah mengambil langkah yang tepat untuk mengundurkan diri karena dirinya tidak pernah mendapatkan peran sebagai wakil gubernur yang sesungguhnya.

"Dia tidak mau bertanggungjawab terhadap apa yang tidak dilakukannya," katanya.

Dikatakannya sebenarnya Prijanto ingin mundur pada awal Januari 2011, namun karena kesabarannya ia baru mundur pada saat ini.

Andrinof mengatakan dalam waktu dekat tidak perlu ada pengganti wakil gubernur DKI Jakarta karena pelaksanaan pilkada tidak tidak lebih dari satu tahun. "Tak masalah dengan tidak adanya wakil gubernur," ujarnya.

Ia memprediksi bahwa jika ada kelompok atau perorangan yang tidak mendukung Fauzi Bowo dalam Pilkada DKI Jakarta nanti kemungkinan akan memberikan dukungan kepada Prijanto.

"Mungkin saja Prijanto maju dalam Pilkada DKI Jakarta mendatang," katanya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement