Selasa 27 Dec 2011 12:25 WIB

Gara Gara Isu Kol, Pedagang Sayur Dibacok Preman Pasar

Pembacokan (ilustrasi)
Foto: arsipberita.com
Pembacokan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepolisian Polsek Koja berhasil menciduk dua preman pasar, Anto (19) dan Dedi (23), pada Selasa (27/12). Kedua preman pasar tersebut membacok Slamet (30) pedagang sayur di Pasar Lontar, Koja, Jakarta Utara.

Kapolsek Koja, Komisaris Polisi Agung Sudarsana, mengatakan keduanya ditangkap setelah adanya laporan penganiayaan pedagang sayur Slamet di Pasar Lontar, Jalan Mawar, Gang Satu, Koja, Jakarta Utara. Tangan kiri Slamet dibacok hingga mengalami luka parah.

"Kedua pelaku ditangkap di rusun Kemayoran," ujar Agung. Usai dibacok oleh Anto, Slamet diselamatkan pedagang lain yang membawanya ke RSUD Koja.

Peristiwa berawal ketika Anto mendengar kabar bahwa Slamet menuduhnya telah mencuri 20 kilogram kol seharga Rp 300 ribu milik Puriyanto (31). Puriyanto salah seorang pedagang sayur di Pasar Lontar.

Mendengar kabar tersebut, Anto yang mengakui perbuatannya mencuri sayur kol tersebut langsung mendatangi Slamet. Anto mengajak temannya, Dedi, untuk melabrak Slamet.

Keduanya menghadrik Selamet dan menayakan tuduhan tersebut. "Slamet membantah bahwa dirinya yang telah menyebarkan isu bahwa Anto yang mencuri kol,'' terang Agung.

Cekcok mulut pun terjadi. Usai cekcok mulut, Anto pergi meninggalkan Slamet. Namun, Anto yang kesal dipergoki mencuri kol itu ternyata memanggil Dedi untuk kembali menemui Slamet. "Anto membawa golok, sedangkan Dedi membawa celurit. Mereka mendatangi Slamet," katanya.

Korban saat itu sedang memberesi lapak sayuran dagangannya di lantai satu pasar. Dengan membabi buta, keduanya menghujani korban dengan senjata tajam.

"Tangan kiri Slamet terluka sabetan golok Anto. Dia mendapat 15 jahitan,'' ujarnya. ''Pedagang yang menyaksikan kejadian tersebut tidak ada yang berani melerai."

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement